Paket Luka untuk Cinta
Oleh Wirajuddin
Dalam cinta, ada yang tersenyum-tertawa karenanya,
ada yang menangis seduh karenanya dan ada yang hiper karenanya.
Setelah dikhianati oleh cinta, remuk karenanya, tercabik olehnya, sakit dengannya,
saat itu kita sadar bahwa jodoh benar adanya.
Jodoh. Pelarian tatkala hati remuk, terluka dan teracuni oleh janji-janji.
Cinta selalu sepaket dengan luka yang dibalut pengkhianatan,
penghianatan berani beretorika di depan, di belakang berkata kalian.
Satu cinta telah menggugurkan banyak cinta, sekali hilang,
hilanglah segalanya.
Jangankan masa depan, masa sekarang pun hilang dan
akhirnya tenggelam pada penyesalan yang tak berkesudahan.
Kamar Melepas Amarahnya
Di ruang kecil ini aku terdampar
Ditemani mimpi yang lapar
Satu pejaman mata melirik mekar yang terkapar
Di pengasingan aku dilempar
Bersama tamparan tak berlogika
Berembuk dengan sunyi tentang kebisingan perebut kuasa
Menjilat, menggigit, mencabik segala penghalang
Mereka, tampil serupa cahaya
Beretorika seumpama kaum arif
Berjanji adalah makanan favoritnya
Adil adalah nyanyian klasiknya
Lihat di sekitarmu! Masih banyak pengemis, pengangguran,
anak-anak tak sekolah, orang-orang tertindas serta tindak kriminal
Jawablah dengan tegas!
Untuk siapa cahayamu itu?
Benarkah kau bijak?
Tidak bosankah kau berjanji?
Kenapa kau hanya bernyanyi?
Penulis bernama Wirajuddin, merupakan mahasiswa UINAM.
Baca
No Responses