Connect with us

Peristiwa

Perjalanan Menuju Tahun Baru: Mendalami Makna Hidup di Setiap Tempat

Published

on

Makna Hidup. Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Spread the love

Oleh: Danya Nur Munifah

(Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi, IPB University)

Sebuah destinasi tidak akan lengkap jika tidak ada cerita perjalanan, tentunya setiap perjalanan pasti akan memiliki cerita dibaliknya sebelum kita menemukan tempat yang nyaman, hal tersebut bisa menjadi refleksi diri ketika perjalanan memiliki cerita. Bagi setiap orang, perjalanan menjadi hal yang patut disyukuri karena artinya kita masih mampu untuk bertemu orang yang kita sayangi, dan masih bisa melihat hal-hal baik untuk kita syukuri. Maka dari itu, tujuan dari perjalanan ini agar Danya dapat bertemu dengan sanak saudara jauh di luar kota yang sudah lama tidak Danya temui, dan merayakan lembaran baru bersama, serta meresapi kisah-kisah yang Danya temui di setiap tempat yang akan Danya lewati.

Rasanya, jika Tahun Baru tidak melakukan silahturami ke sanak saudara akan sangat mengganjal di hati, karena setiap perjalanan kehidupan seseorang tidak ada yang mengetahuinya. Sehingga, kunjungan Tahun Baru wajib dilakukan setiap tahunnya. Rencana perjalanan untuk Tahun Baru ini sudah terlampau jauh jauh hari direncanakan agar tidak ada jadwal bertabrakan agar Danya, adik, dan mamanya dapat berangkat bersama ke rumah sanak saudara yang terletak di Tangerang Selatan. Tentunya, kesehatan menjadi poin utama untuk bisa melakukan perjalanan ini, agar perjalanan tersebut lancar, dan bisa selamat sampai tujuan di rumah saudara Danya nantinya. Tidak lupa membawa ransel berisi pakaian dan oleh-oleh untuk sanak saudara serta pakaian untuk menginap merayakan Tahun Baru bersama.

Danya dan keluarga memulai perjalanan pada siang hari sekitar pukul 1 siang pada tanggal 31 Desember 2023 tepat 1 hari sebelum tahun berganti, perjalanan Danya dilalui menggunakan mobil dengan memesan di aplikasi driver online karena keluarga Danya tidak memiliki kendaraan. Setelah memastikan rumah aman untuk ditinggalkan, Danya mulai pergi bersama adik, dan mama. Selama perjalanan, Danya banyak berbincang dengan mamanya membicarakan perkuliahan, jadwalnya ke depan, dan mama Danya pun bercerita mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan sepupu Danya di tahun 2024 mendatang. Obrolan ini mengalir selama di mobil, karena beberapa hari sebelum keluarga Danya berangkat, Danya sangat sibuk dalam mencari pekerjaan sehingga belum sempat mengobrol banyak dengan mamanya. Hari itu Danya dan adik masih libur, sehingga mama Danya memutuskan untuk merencanakan perjalanan ini sebelum Danya kuliah sambil bekerja, dan adik Danya bersekolah. Saat perjalanan masih di Bogor, Danya terus memanfaatkan kebersamaan bersama keluarganya dengan terus mengobrol mengenai rencana Danya kedepannya, dan keluh kesah mama Danya pun Danya dengarkan sehingga Danya mengambil makna yang sangat berharga ketika bisa mengobrol dengan mamanya. Danya merasa lebih dekat, lebih hidup, dan semua cerita Danya didengarkan maupun sebaliknya, kebersamaan lebih dirasakan karena keluarga Danya berkumpul bersama.

Setelah berbincang cukup banyak dengan keluarganya, tidak terasa jalanan daerah Parung, Kabupaten Bogor telah dilewati, Danya mulai menikmati perjalanan yang Danya lewati, Danya memperhatikan setiap kegiatan yang dilalui oleh banyak orang di jalanan.

Banyak penjual di sisi jalan yang Danya lihat selama perjalanan berlangsung, banyak kios yang masih buka, dan restoran-restoran yang masih melayani pengunjung. Danya terenyuh hatinya, karena disaat dirinya ingin berkumpul dengan sanak saudara menunggu lembaran tahun baru, tapi masih banyak orang diluar sana yang bekerja keras banting tulang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya di tahun yang baru. Selain itu, selama perjalanan juga, Danya melihat tukang parkir yang mengatur kendaraan yang keluar masuk dari kios, melihat pemulung yang berusaha mencari sampah plastik, dan masih banyaknya motor-motor penjual sayur berlalu lalang. Ketika Danya melewati Pasar Parung pun, banyak sekali penjual yang masih membuka kiosnya, dan masih banyak orang-orang yang membeli bahan-bahan makanan, mungkin diperuntukkan untuk makan bersama di malam Tahun Baru. Kemudian, terdapat kejadian menarik juga yang Danya lihat di Pasar Parung, yaitu banyak sekali orang yang membawa banyak belanjaan yang hanya dikaitkan di belakang motor, walaupun jok belakang motornya sudah penuh, tetapi tetap dipaksakan agar bawaan belanjanya cukup.

Setelah Danya melihat jalanan yang dirinya lewati, Danya merasakan bahwa makna hidup di setiap tempat sangat berharga untuk tidak berhenti bersyukur karena ternyata Danya memiliki hidup privilege yang nyaman, dalam artian Danya masih bisa berlibur di pergantian tahun tanpa susah mencari uang, sedangkan tidak semua orang bisa seperti Danya, masih ada yang harus mencari uang walaupun hanya menghasilkan recehan dari uang parkir, masih ada penjual sayur yang menunggu sayurnya habis baru bisa pulang, masih ada yang harus mencari sampah plastik agar mendapat uang untuk makan, lalu masih ada yang harus berjualan di pasar agar salah satu keluarga bisa merayakan makan bersama di malam tahun baru, serta masih ada orang yang harus membawa banyak barang belanjaannya di motor karena tidak memiliki mobil. Sangat banyak pelajaran berharga yang bisa Danya ambil saat tahun akan berganti, ada yang berbahagia, ada juga yang masih sedih karena hidupnya belum berubah. Tetapi, Danya yakin bahwa porsi bahagia semua orang akan terbagi tinggal menunggu waktunya saja.

Lalu, setelah itu Danya dan keluarga masih melanjutkan perjalanan ke Tangerang Selatan, saat itu jam sudah menunjukkan sekitar pukul 3 sore dengan keadaan hujan, dan cukup macet di daerah Pondok Cabe. Banyaknya mobil sehingga menimbulkan macet pasti disebabkan oleh banyak keluarga yang berlibur juga untuk merayakan Tahun Baru. Tidak hanya diperjalanan sebelumnya, namun saat kemacetan pun Danya mendapatkan pelajaran baru lagi untuk selalu bersyukur, karena walaupun sedang hujan masih banyak penjual yang menawarkan jualannya untuk dibeli, kadang jualannya masih banyak namun hari sudah semakin sore, menandakan bahwa penjual sangat bekerja keras baik saat cuaca panas maupun saat hujan agar bisa membawa pulang uang untuk keluarganya. Hingga mendekati rumah saudara Danya, jalanan masih macet, namun tidak memerlukan waktu lama akhirnya Danya dan keluarga sampai di destinasi utama yaitu rumah saudara Danya untuk merayakan Tahun Baru.

Saat sampai, Danya dan keluarga langsung bersalaman dan berbincang rindu, tidak lupa telah tersajikan banyak makanan di meja makan, sehingga Danya dan keluarga menyantap makanan sambil berkumpul di ruang keluarga. Setelah berbincang cukup lama, ternyata banyak teman dari sepupunya Danya datang untuk merayakan Tahun Baru bersama, sehingga pada malam harinya, Danya dan keluarga besar menyiapkan banyak makanan melalui bahan-bahan yang telah dibeli oleh sanak saudaranya. Danya dan keluarganya mulai membuat sup tomyam di panci besar, memanggang daging gulung enoki yang sudah diberikan saus

Bulgogi, hingga memasak kentang sosis untuk disantap bersama. Karena kebersamaan tersebut, Danya merasa senang karena malam Tahun Barunya ramai, dan banyak menyantap makanan lezat. Tidak hanya itu, teman-teman dari sepupunya Danya juga membelikan banyak martabak, sehingga malam menuju detik-detik Tahun Baru terasa kenyang, dan menyenangkan. Tak terasa, waktu pun sudah mendekati jam 12 malam, yang artinya akan banyak kembang api yang akan bermunculan dilangit untuk menandakan tahun 2023 telah berakhir dan berganti menjadi tahun 2024. Jam 12 pun berdenting, dan kembang api menyerukan suaranya bergantian, Tahun sudah berganti menjadi 2024, suasana rumah pun kembali ramai dengan perbincangan karena kami sangat senang merayakan tahun baru bersama.

Keesokan harinya, hari pertama di tahun 2024, kami sekeluarga memutuskan untuk pergi makan siang diluar. Suasana perjalanan masih sangat ramai karena masih merayakan momen tahun baru, namun ada juga yang sudah kembali berjualan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ada juga yang berlibur di tahun baru, namun ada karyawan yang harus masuk karena tempatnya ramai saat libur tahun baru. Melihat hal tersebut selama perjalanan, berkali-kali Danya selalu bersyukur dalam memaknai hidup karena masih banyak yang harus bekerja keras walaupun tahun baru berganti, namun Danya pun berharap bahwa kerja keras orang-orang diluar sana tidak akan mengkhianati hasil. Hari sudah semakin siang, dan akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di Restoran Vulture Nest di daerah Bintaro Creative District, disana kami memesan makanan untuk santap makan siang sambil berbincang-bincang lebih banyak dengan sanak saudara, lalu setelah makanan datang, kami pun makan bersama.

Setelah makan selesai, kami pun foto bersama sebagai kenang-kenangan sebelum kembali pulang ke Bogor, dan bermain-main di taman belakang restoran bersama keponakan Danya yang menghadap danau kecil. Danya sangat senang karena perjalanan kali ini menjadi kenangan yang tidak terlupakan, dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Danya bersyukur atas kebersamaan yang masih bisa dirasakan bersama keluarga di tahun 2024. Pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan ini juga adalah jangan berhenti bersyukur atas rezeki yang diberikan Tuhan, kita harus memiliki semangat hidup yang tinggi untuk terus bekerja keras agar dapat mencapai tujuan, dan membahagiakan keluarga, serta semangat untuk melanjutkan hidup karena masih banyak hal yang perlu dilakukan baik bersama keluarga, teman, dan lain-lain. Tidak lupa, sesusah apapun ujian yang menanti dimasa depan, kita harus bisa melewatinya agar dapat menciptakan kebahagiaan, kebahagiaan sekecil apapun jika merupakan hasil kerja keras kita, maka akan terasa menyenangkan.

Tidak hanya Danya saja yang merasakan, ternyata ada salah satu orang yang Danya temui, dia merasakan hal serupa saat melakukan perjalanan menuju tahun baru tersebut, sebelumnya Danya tidak mengenal orang tersebut, tapi setelah berbincang-bincang, dia merupakan anak tetangga dari saudara Danya yang bernama Alifah Nur Hasanah, menurutnya selama perjalanan, Alifah pun merasakan hal yang sama, masih banyak orang yang harus bekerja walaupun tahun silih berganti, masih ada pemulung yang harus mencari sampah plastik,

masih ada penjual koran, bahkan masih terdapat orang-orang yang harus tidur di depan ruko seperti tidak ada tempat tinggal tetap. Ternyata, di malam-malam tahun baru yang seharusnya orang-orang merayakan, karena tujuan Alifah ke Tangerang Selatan pun untuk merayakan malam tahun baru bersama keluarga besar, tapi orang-orang bahkan tidak berpikir untuk merayakan, yang terpenting bisa bertahan hidup di tahun yang baru. Alifah pun bersyukur masih memiliki kesempatan untuk bisa pulang bertemu dengan keluarga besarnya dan merayakan tahun baru bersama. Perjalanan yang telah Alifah lalui telah memberikan Alifah pelajaran yang berharga untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan.

Refleksi perjalanan membawa Danya sadar untuk selalu bekerja keras ketika ingin mendapatkan suatu hal yang diinginkan, melalui perjalanan ini Danya juga merasa bahwa sebuah privilege bukan sekedar memiliki uang yang banyak atau kekuasaan tetapi waktu juga bisa menjadi sebuah privilege yang patut dibanggakan, karena kebersamaan menjadi kunci yang cukup penting ketika memiliki waktu yang senggang agar silahturami tetap terjalin. Selain itu, kenangan indah bersama keluarga di malam pergantian tahun baru ini juga tidak akan bisa dilupakan oleh Danya, karena saat itulah momen berbagi kehangatan, dan kekompakan terjalin.

Perjalanan ini bukan sekadar menunggu tahun baru tiba, tetapi lebih tentang perjalanan untuk menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Setiap cerita yang ditemukan di perjalanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup Danya, dan menjadi sebuah memori yang indah untuk terus diingat. Sebuah perjalanan yang tak hanya merubah pandangan terhadap berbagai pekerjaan orang-orang diluar sana, tetapi juga merubah pandangan terhadap diri sendiri.

Sumber Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *