Tank Kamu Kosong? Ini Rekomendasi Ikan yang Cocok Buat Tank Kamu!

Halo guys! Ketemu lagi nih bareng aku yang punya segudang artikel buat menemani kamu di rumah! Kali ini, aku mau kasih saran buat kalian nih, pecinta ikan hias. Aku mau merekomendasikan beberapa ikan hias yang cocok buat tank kamu di rumah!! Wah pasti seruuu!!

Ikan hias adalah ikan yang sangat digemari. Selain menenangkan, ikan hias juga memiliki berbagai manfaat. Karena memelihara ikan hias memiliki banyak manfaat, aku punya rekomendasi ikan hias yang cocok banget ada di tank kamu!

1. Ikan Mas Koki

Tak diragukan lagi, bukan? Ikan Mas Koki adalah ikan yang wajib kalian pelihara di rumah. Ikan ini perawatannya cukup mudah kok. Hanya saja, kamu butuh tenaga ekstra untuk menjaganya supaya tetap hidup. Ikan ini mudah hidup di mana saja. Air bersih atau air kotor, bisa juga kok. Namun jangan salahkan saya bila ikanmu terkena penyakit karena air kotor. Lebih baik, berilah air bersih dan kuras maksimal 2 minggu sekali agar tidak terjadi boom amonia yang menyebabkan kematian pada ikan.

Makanan ikan ini cukup beragam. Kamu bisa beli makanan-makanan yang mengandung nutrisi tinggi. Ikan ini tidak pilih-pilih makanan, bahkan ikan ini lebih suka pakan alami, seperti cacing beku.

Jenis ikan koki ada banyak. Kamu bisa cari di toko ikan berbagai macam jenis. Mulai dari ranchu, mutiara, oranda, panda, buble, dan sebagainya.

Pilihlah ikan yang benar-benar sehat. Jangan lupa tambahkan aerator beserta filter untuk membuat ikan tetap sehat.

Oh ya, jangan memberi makan ikan kebanyakan ya! Ikan ini akan mati mendadak bila kadar amonia tinggi.

2. Ikan Koi

Sobat ikan, siapa sih yang enggak kenal ikan ini? Ikan mas sejenis kerper ini sering dibudidayakan di Blitar! Ikan ini juga populer di Jepang loh. Namun kalian wajib hati-hati dalam menjaganya karena ikan ini mudah mati atau stres.

Sebenarnya ikan koi mudah dipelihara jika perawatannya tepat. Ikan ini tidak mudah beradaptasi dengan suhu yang berubah secara drastis. Jadi, pastikan suhu sama setiap kali kamu memindahkan ikan tersebut.

Ikan ini gampang terkena penyakit jika air yang kamu pakai keruh. Sebaiknya pakailah air sumur (air yang telah diendapkan beberapa hari) demi menjaga kelangsungan hidup ikan.

Penyakit ikan koi mulai dari busuk sirip, sisik nanas, borok, stres, kutu jarum, kutu kura-kura, dan sebagainya. Jadi kalian perlu ekstra merawatnya. Jangan lupa beli obat-obatan tertentu, juga garam ikan untuk mengkarantina ikan yang sakit.

Ikan yang dianggap ikannya orang mehong ini memiliki banyak jenis, seperti tancho, kohaku, showa, dan sebagainya. Jumlah jenis ikan ini berkisar antara 54-60 jenis loh. Banyak banget, bukan? Pantas saja banyak yang membudidayakannya!

3. Ikan Komet

Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar nama komet? Halley? Atau benda langit yang jatuh ke bumi? Salaaah besar!! Ini ikan, ikan komet!! Ikan ini masih berkerabat dengan ikan koki. Enggak nyangka, bukan?

Ikan komet adalah ikan yang mudah dipelihara. Ikan ini mudah beradaptasi, baik di suhu tinggi maupun suhu rendah. Ikan ini enggak gampang mati asal perawatannya tepat.

Kamu bisa pelihara ikan ini di air tawar yang bersih, maupun agak keruh. Namun, bila kamu merasa air sudah terlalu keruh lebih baik ganti. Pergantian air maksimal dua minggu sekali.

Namanya makhluk hidup, pasti juga punya penyakit. Penyakit yang biasa ikan ini alami, seperti busuk sirip. Ini menyebabkan kematian masal pada ikan di seluruh aquarium. Bila sudah begini, obati ikan dengan garam ikan dan obat yang tersedia di toko-toko terdekat.

Ikan ini mudah bersosialisasi sehingga kamu dengan mudahnya melihat ikan ini akrab dengan manusia.

Jangan terpengaruh dengan kecantikannya! Ikan komet itu adalah ikan agresif. Saking agresifnya, ikan ini bisa membully temannya sendiri loh. Namun, tidak semua ikan komet seperti itu. Hanya saja ada beberapa ikan komet yang nakal sampai saling serang.

Jadi, butuh ketekunan dalam merawat ikan ini. Bila teman yang satu dibully, lebih baik pisahkan di aquarium lain ya!

Oh ya, penyakit lain yang bisa menyerang ikan komet antara lain kutu kura-kura, kutu jarum, dan sebagainya seperti penyakit ikan koi di atas.

4. Ikan Cupang

Guys! Enggak afdal deh kalau enggak pelihara ikan ini. Pasti kamu pernah dong pelihara ikan ini? Ikan ini terdiri dari beberapa jenis. Contohnya saja jenis koi dan jenis avatar.

Ikan cupang, mudah ditemukan di sungai-sungai Asia Tenggara. Kalian juga bisa temukan ikan ini di Indonesia loh. Sumatera dan Kalimantan adalah habitat utama ikan ini.

Untuk cupang hias, biasanya dibudidayakan di tempat-tempat khusus. Ikan ini sangat mudah dibudidayakan. Kamu hanya perlu membeli cacing beku, jentik, atau makanan berprotein lain.

Ikan ini biasa dipelihara tanpa aertor. Jadi ikan ini sudah terbiasa tahan banting sebagai salah satu ikan yang kuat.

Ikan ini tidak mudah terserang penyakit. Namun, jangan lupa untuk rajin membersihkan aquarium. Jika tidak pernah dibersihkan, bisa saja ikan kamu terkena penyakit sisik nanas dan busuk sirip sehingga menyebabkan ikan kesayangan kamu mati.

Jangan campur ikan cupang dengan ikan koki, komet, koi. Bisa jadi, ikan kamu bakal disantap dan mati sia-sia. Eits, juga jangan mencampur ikan ini dengan spesies ikan cupang lain ya. Bahaya!

5. Ikan Manfish/Layang

Manfish adalah ikan yang mudah dibudidayakan. Ikan berbentuk pipih ini juga adalah ibu dan bapak yang baik loh bagi anak-anaknya. Tak seperti ikan komet, ikan manfish menjaga dan merawat anaknya dengan sepenuh hati. Ya, seperti bapak cupang jika menjaga telur-telurnya.

Tapi, tau enggak sobat? Ikan ini adalah ikan yang gampang mati loh jika air yang kamu pakai keruh. Manfish, tidak cocok dengan air yang kotor. Mereka lebih suka air yang bersih dicampur air lama mereka.

Ikan ini makan apa saja. Ia lebih suka cacing dan pelet. Namun, jangan berikan pelet yang besar. Manfish memiliki mulut kecil. Tidak seperti kebanyakan ikan, manfish makan dengan perlahan.

Itulah tadi rekomendasi ikan hias yang cocok untuk kamu. Selamat berbudidaya sobat!! Jangan lupa kalau udah sukses, kasih aku beberapa ikan kamu ya!! (fjr)

Oleh: Lasmana Fajar Hapriyanto/Universitas Negeri Surabaya