Connect with us

Peristiwa

Lewat Ekspedisi Jingga Indonesia Chapter Tumba, Elia Nusantari Menelusuri Desa di Gorontalo

Published

on

Spread the love

Pada tahun 2019 tiga anak muda bernama Elia Nusantari Damopolii, Rizal Hilala dan Ana Ainina yang berasal dari Gorontalo mendirikan sebuah komunitas. Namanya Komunitas Ekspedisi Jingga Indonesia.

Komunitas ini hadir di Provinsi Gorontalo untuk Indonesia menjadi salah satu komunitas yang memfokuskan kegiatan di bidang Literasi Pendidikan dan Sosial. Dimulai dari Provinsi Gorontalo hingga ke seluruh Provinsi di Indonesia.

Elia, salah satu foundernya mengatakan bahwa komunitas ini hadir untuk memberi bantuan ke orang-orang terutama bagi masyarakat di daerah terpencil.

“Dengan adanya kerjasama terhadap program-program yang dirancang oleh Komunitas Ekspedisi Jingga, diharapkan mampu membangun harapan hari esok untuk mereka yang membutuhkan,” harap Elia, sapaan akrabnya.

Komunitas ini memiliki banyak kegiatan. Misinya ada tiga, pertama, berkontribusi nyata dalam mewujudkan 17 tujuan SDGs, kedua membangun kerjasama berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat desa terpencil yang produktif, inovatif dan terampil. Adapun yang ketiga yakni meningkatkan partisipasi masyarakat daerah terpencil dalam pembangunan Desa.

Kegiatan Perdana               

Kegiatan yang pertamakali dilaksanakannya yaitu Ekspedisi Jingga Chapter Tumba. Berlokasi di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kec. Paguyaman, Kab. Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Acara yang berlangsung pada 19-23 Januari 2020 ini terdiri dari Pembuatan Sudut Baca, Pengajaran calistung asik, bahasa kita, triad KRR dan wawasan kebangsaan dan Pelatihan membuat kerajinan dan kesenian berupa vocal group serta tarian.

Dari kegiatan perdana tersebut, tim Ekpedisi Jingga mendapatkan data bahwa kondisi Sekolah di Dusun Tumba pun tak kalah memprihatinkan dibanding dengan akses menuju ke Tumba.

Elia merasakan keprihatinan melihat rasio jumlah pengajar dan siswa yang ada di sekolah.

“Dengan siswa yang berstatus sebagai TK, SD, hingga SMP dengan jumlah puluhan hanya ditampung dalam 1 ruang kelas dan 2 gudang yang tidak difungsikan secara maksimal, cerita Elia, “Tidak hanya itu, tenaga pengajar yang dipekerjakan di Sekolah pun hanya berjumlah 1 orang guru.”

Ekspedisi Jingga Indonesia Chapter Tumba

Ekspedisi Jingga Indonesia Chapter Tumba

Lewat perjalanan selama beberapa hari dari tanggal 29 hingga 23 Januari, tim relawan Ekspedisi Jingga Indonesia mendapatkan pengalaman penting.

“Pengabdian adalah realita, bukan dogmatis, maka perlu diamalkan tidak cukup dengan dipahami saja. Lalu apa yang akan kita dapatkan dengan melakukan pengabdian tersebut? Selain pahala, insya Allah, semakin banyak kita memberikan sesuatu kepada orang lain, semakin banyak pula kita akan mendapatkan sesuatu. Pengabdian bukanlah pengorbanan, melainkan kehormatan,” ujar tim relawan.

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *