Connect with us

Peristiwa

Pameran Pustaka Bergerak Indonesia

Published

on

Pustaka Bergerak Indonesia
Spread the love

Pustaka Bergerak adalah jaringan masyarakat madani yang secara sukarela bekerjasama untuk membangun kekuatan dan kemandirian masyarakat lokal dalam menyebarkan bacaan bermutu dan membangun budaya literat dan ilmiah, khususnya di wilayah yang sarana perhubungannya masih kurang berkembang. Masyarakat yang terisolir secara geografis, dan terpencil secara sosial, harus mendapat perhatian khusus.

Jaringan ini bekerja dengan konsep bahwa perpustakaan harus datang menemui dan mengundang pembaca, khususnya kalangan anak-anak, dan bukan menunggu didatangi. Pustaka pertama-tama adalah kata kerja, baru kemudian menjadi kata benda.

Mitra lokal sekaligus pengelola Simpul Pustaka datang dari aneka latar belakang: tukang rawat kuda, tukang tambal ban, mantan wartawan yang meninggalkan pekerjaan tetapnya demi mengembangkan jaringan, seniman yang memilih kembali ke kampung untuk mengembangkan tanah kelahirannya, aktivis dan mahasiswa putus sekolah yang bertekad melanjutkan pendidikan formalnya, dll.

Dalam pameran Hari Jadi Perpustakaan Nasional RI Ke-44 sekaligus Hari Buku Nasional 2024, Pustaka Bergerak Indonesia hadir mewakili berbagai kegiatan Simpul Pustaka berupa layanan perpustakaan keliling, mendongeng, workshop atau pelatihan membaca dan menulis, serta buah karya hasil dari mengelola informasi dan mengolah pengetahuan lokal baik berupa buku maupun karya kreatif lainnya.

Bemo Pustaka merupakan simpul pustaka yang ada di Jakarta, dinahkodai oleh Sutino atau biasa akrab dipanggil Pak Kinong, moda ini biasanya keliling untuk berburu para pembaca sekitar Tanah Abang sampai Kota Tua.

Sementara Kargo Baca, adalah sebuah sepeda yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa membawa banyak buku untuk dibawa keliling dari gang ke gang, taman ke taman guna menghadirkan bacaan bermutu di tengah masyarakat. Moda ini di inisiasi oleh Edi Dimyati. Menurutnya, selain bisa menghemat biaya, berolahraga, sekaligus bisa menikmati perjalanan sembari mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengurangan bahan bakar fosil.

Limbah Pustaka Muntang dari Purbalingga, Jawa Tengah dan Kereta Kencana Pustaka dari Tegalgubug, Cirebon, juga hadir dengan membawa berbagai produk karya kreatif olahan sampah. Ketika barang limbah belum dipilah dan diolah maka disebut sampah, namun jika sudah dipilah dan diolah maka dinamakan komoditas karena mempunyai nilai jual dan ekonomi kreatif. Begitulah prinsip ekonomi bagi Roro Hendarti dan Miftahuddin atau Kang Emik.

Visual infografis persebaran Simpul Pustaka Bergerak dari Aceh sampai Papua yang umumnya ditampilkan dalam bentuk cetak poster atau digital, pada kesempatan pameran kali ini ditampilkan dalam bentuk karya seni instalasi dan relief oleh Kang Emik dengan bahan baku sampah mikroplastik berupa peta Indonesia. Jadi, selain mempunyai nilai ekonomi, sampah jika dipilah dan kelola dengan baik dan tepat, maka bisa jadi alat edukatif dan media pembelajaran.

Melengkapi relief peta persebaran Simpul Pustaka, juga turut karya-karya dan dokumentasi aktivitas literasi yg kami himpun dari berbagai gerakan Simpul Pustaka di penjuru Indonesia.

Selain pengelolaan sampah, hadir juga karya dari Simpul Pustaka Sekolah Literasi Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat berupa 12 judul buku: Dulang Maulid Incaran Oci, Kereng Sebok, Ngurisang, Lalo Ngaro, Raden Arya, Rossi Sayang Penyu, Perjuangan Sasaki, Bambi Beledok yang Setia, Caya Silebah Madu, Perjuangan Lebah, Komik Mitiigasi Bencana, Perang Gandor dan Anak Sembalun Tanggap Gempa. Dan tentu saja, komik komunika terbitan Kominfo penyambung suara antar Simpul Pustaka dan edisi khusus pendiri Pustaka Bergerak Indonesia, Alm. Nirwan A. Arsuka.

Demikian release Pameran Pustaka Bergerak Indonesia yang berlangsung dua hari, dari tanggal 16-17 Mei 2024 di Perpustakaan Nasional RI. Selamat menikmati.

Salam Bergerak.