Connect with us

Peristiwa

Ribuan Naskah Kuno tentang Sulawesi Selatan di DPK Sulsel Akan dialihmediakan Perpusnas RI

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.com – Sekitar 4.000 Naskah Kuno tentang Sulawesi Selatan yang tersimpan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dimikrofilmkan dan saat ini mengalami kondisi degradasi akibat tersimpan dalam suhu kamar serta dipengaruhi faktor alam yang mempercepat kerusakan fisik mikrofilm. Untuk menyelamatkan naskah tersebut, Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI, akan mengalihmediakan naskah tersebut dalam bentuk digital.

Tim dari Perpustakaan Nasional RI, terdiri dari Pustakawan Utama Dr. Ahmad Masykuri, S.S., M.M, Pengalih media Faisal Huzein, S.Kom., M.Hum dan narasumber Dr. Mukhlis PaEni, M.A  telah melakukan kunjungan dalam rangka penelusuran dan identifikasi mikrofilm di Kantor DPK Sulsel, jl. Perintis Kemerdekaan Km. 12 Tamalanrea Makassar.

Kehadiran Tim dari Perpusnas ini, diterima langsung Kepala DPK Sulsel Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H di dampingi Sekretaris Dinas Drs. H. A. Sangkawana, M.M, Kepala Bidang Perpustakaan Drs. Yulianto, M.M, Kepala Bidang Kearsipan Dr. Basri, M.Pd, Kepala UPT Layanan Perpustakaan Abd. Hadi, S.Sos., M.M, Kepala UPT Jasa Kearsipan H. Irwan, S.Sos., M.AP, Koordinator Pustakawan Syamsul Arif, S.Sos., M.A, dan sejumlah pejabat struktural dan fungsional lainnya lingkup DPK Sulsel.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Hasan Sijaya, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Perpustakaan Nasional RI bersama narasumber, mantan  Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia Mukhlis Paeni atas perhatiannya terhadap penyelamatan naskah kuno yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.

Menurutnya DPK Sulsel menyambut baik upaya alih media naskah-naskah tentang Sulawesi Selatan dari mikrofilm ke dalam bentuk digital, sehingga akan semakin mudah untuk diakses oleh masyarakat. Sebab walau bagaimanapun, keberadaan naskah ini selain sebagai warisan sejarah dan budaya leluhur masyarakat Sulawesi Selatan yang syarat dengan nilai dan makna. Naskah-naskah kuno ini juga mengandung ilmu pengetahuan dan sumber informasi tentang kearifan lokal Sulawesi Selatan, yang perlu terus digali, dikaji dan diketahui keberadaannya oleh masyarakat.

Oleh karena itu, ditegaskan bahwa, naskan ini tidak boleh hanya dibiarkan tinggal di ruang-ruang penyimpanan saja, tetapi naskan ini harus dapat diakses oleh masyarakat, dan upaya alih media ini merupakan langkah yang tepat, untuk lebih memudahkan masyarakat mengaksesnya dalam bentuk digital.

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut disepakati untuk membawa mikrofilm ke Jakarta untuk dialihmediakan oleh Tim Alih Media Perpustakaan Nasional RI. Selanjutnya hasilnya a akan dimasukkan ke aplikasi inlis lite, sehingga mudah diakses oleh masyarakat, sehingga naskah ini “semakin hidup” dan bermanfaat bagi masyarakat.

Tim dari Perpusnas ini juga melakukan peninjauan ke ruang Depot Arsip, selanjutnya melakukan penyerahan secara resmi dan penandatangan berita acara, 98 gulungan mikrofilm yang berisi sekitar 4000 naskah dari Sulawesi Selatan untuk dialihmediakan oleh tim Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI. (naz*)