Connect with us

Peristiwa

Buku September Tanpa Hujan Dilaunching, Kadis Perpustakaan Sulsel Beri Apresiasi dan Tantang FLP Berkegiatan di Perpustakaan

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.com – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H melakukan Launching dan Bedah Buku yang berjudul September Tanpa Hujan, di Hotel Raising Makassar, Kamis (1/9/2022) yang turut dihadiri Anggota DPRD Sulsel dari Komisi D Sri Rahmi, S.AP, M.Adm. KP yang salah satu karyanya juga ternuat dalam buku tersebut. Juga hadir Kepala Bidang Perpustakaan DPK Sulsel Drs. Yulianto, M.M.

Dalam sambutannya, kadis Hasan Sijaya menyampaikan terima kasihnya kepada bunda Sri Rahmi dan Forum Lingkar Pena (FLP) yang telah menghadirkan buku ini, sebuah buku antologi cerpen yang ditulis oleh penulis lokal dengan konten lokal Sulawesi Selatan.

“Buku ini keren banget, anak milenial suka baca ini,” akunya, sembari menegaskan bahwa ini menjadi catatan khusus bagi pemerintah, kehadiran buku ini menjadi bagian dalam rangka mendorong kemajuan gerakan literasi di Sulsel yang sudah semakin cepat.

Lebih lanjut ia menyampaikan harapannya, agar tulisan-tulisan di buku “September Tanpa Hujan” ini dapat di diskusikan di perpustakaan, dan menantang FLP untuk melakukan diskusi terkait tulisan-tulisan baru, DPK Sulsel terbuka dan memberi ruang bagi FLP untuk berkegiatan di DPK Sulsel.

“Buku ini akan menjadi referensi bagi kita DPK Sulsel dan akan dibaca oleh semua khalayak yang membaca di ruang perpustakaan, dan yang menjadi strong poin disini, menjadi suatu kebanggan karena penulis kita ini adalah penulis lokal. Tentu kita akan bangga dengan penulis-penulis lokal, yang tulisannya sudah cukup bagus untuk dibaca,” ujarnya.

Salah satu penulis lokal sekaligus tokoh legislator DPRP Sulsel yang sangat menginspirasi dan hadir sebagai narasumber yaitu bunda Sri Rahmi, yang membuat komitmen untuk dirinya untuk melahirkan 1 buku dalam 1 tahun, komitmen itu tetap dipelihara sampai sekarang. Dalam penyampaian materinya menceritakan bahwa, saat menerbitkan buku pertamanya sempat tidak percaya diri.

Ini menjadi pelecut semangat bagi kita bahwa untuk memulai menulis tidak langsung menjadi karya yang bagus, itu butuh proses.

Selanjutnya narasumber lain, yang juga seorang penulis dan ketua FLP Wilayah Sulsel Andi Batara Al Isra yang mengulas tentang proses menulis kreatif, karena di buku “September Tanpa Hujan” ini Andi Batara banyak berkontribusi sebagai editor dan memberikan penguatan-penguatan terhadap buku ini. Daya tarik buku ini adalah hampir semua dari 18 cerita fokusnya di Sulawesi Selatan dan banyak mengangkat khazanah budaya Sulawesi Selatan.

Kemudian narasumber Nurkhalishah yang merupakan penulis dan banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial, menyampaikan jika 1% untuk menjadi penulis, 1% adalah bakat, dan 99% kerja keras, jadi jika ingin menjadi penulis, beranilah untuk memulai menulis dan perluas jejaring.

Rezki Amalia Syafiin yang memandu acara, menyimpulkan pernyataan dari narasumber, Kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan ikut semerbak wanginya.

Kalau kita ingin menjadi seorang penulis, maka bergaul dengan orang-orang yang senang melahirkan karya atau penulis. (lin/naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *