Connect with us

Peristiwa

Tim Transformasi Perpustakaan Sulsel Terima Kunjungan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sigi Sulteng

Published

on

Spread the love

Keberhasilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) meraih prestasi sebagai provinsi terbaik I Nasional dalam implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tahun 2020 lalu, ternyata  mengundang perhatian banyak kalangan untuk datang berkunjung langsung melakukan koordinasi dan konsultasi terkait upaya yang telah dilakukan DPK Sulsel dalam mengimplementasikan program prioritas nasional tersebut, salah satunya adalah Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, Matmar, S.Pd., M.M.

Kabupaten Sigi juga merupakan salah satu kabupaten penerima manfaat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sejak tahun 2018, namanya sempat melambung setelah video impac (penerima dampak dari program ini) Mahadin yang berhasil bangkit dari keterpurukan pasca bencana tsunami dengan usaha kripik pisang yang dikembangkannya, yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sigi sering ditayangkan pada berbagai kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Dan saat ini dibawa kepemimpinan Matmar, S.Pd.,M.M selaku plt kadis, ia bertekad akan mengembangkan kegiatan bidang perpustakaan dan kearsipan, khususnya mengawal program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kabupaten Sigi agar semakin berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena itu, ia melakukan koordinasi dan konsultasi dengan DPK Sulsel yang selama dua tahun terakhir mendapat prestasi terbaik tingkat nasional dalam implementasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Indonesia.

“Kami datang ke sini untuk mendapatkan informasi langsung terkait dengan upaya-upaya yang telah dilakukan teman-teman di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel sehingga berhasil meraih prestasi sebagai provinsi terbaik I Nasional dalam implementasi  Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, kebetulan pada saat diumumkan dan pemberian penghargaan dari Kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syarif Bando di Hotel Melia, waktu itu kami juga hadir,” kata Matmar.

Kehadiran Kepala DPK Kabupaten Sigi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Selasa (25/5/2021) diterima Kadis DPK Sulsel melalui Tim Transformasi Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel yang memberikan penjelasan langsung terkait dengan pertanyaan yang disampaikan kepala DPK Sigi ini.

Tim Transformasi yang menerima kehadiran Kepala DPK Sigi terdiri dari Nilma, S.Sos., M.M selaku Sekretaris Tim Sinergi Provinsi, anggota Tim Sinergi Provinsi Syamsul Arif, S.Sos., M.A yang juga adalah Koordinator Pustakawan Sulsel dan Nazaruddin, S.Ag., M.Sos.I selaku PIC Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Provinsi Sulsel, sebelumnya juga Kepala DPK Sigi ini telah berbincang dengan Zahir Juana Ridwan salah seorang Pustakawan DPK Sulsel yang sangat piawai dalam berpantun.

Salah satu kunci keberhasilan DPK Sulsel dalam mengimplementasikan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini menurut Nazaruddin adalah adanya kemauan dan komitmen yang kuat dari pimpinan, baik itu Gubernur selaku penentu kebijakan maupun dari Kepala Dinas selaku top leader dan penanggungjawab dalam kegiatan bidang Perpustakaan dan Kearsipan. Kesuksesan ini juga didukung oleh tim kerja yang solid.

“Kepala Dinas kami, Bapak Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H, luar biasa orangnya Pak. Beliau memiliki komitmen yang sangat kuat dalam mengawal program transformasi ini, beliau seorang figur pemimpin yang inovatif, tidak pernah berhenti berpikir dan berbuat. Selalu saja ada ide-ide cemerlang yang dimunculkan, sehingga DPK Sulsel ini hampir tidak pernah berhenti berkegiatan, dan banyak perubahan yang sudah terjadi di DPK Sulsel berkat sentuhan dan inovasi dari Pak Kadis kami,” jelas Nazaruddin kepada Kepala DPK Sigi.

Menurutnya, keberhasilan DPK Sulsel dalam mengimplementasikan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, juga tidak lepas dari koordinasi dan sinergi yang dilakukan DPK Sulsel dengan stakeholder lainnya. Bahkan Sulsel menjadi satu-satunya Provinsi yang telah mereplikasi secara mandiri program ini ke 166 titik perpustakaan penerima manfaat, baik itu perpustakaan desa, perpustakaan lorong, perpustakaan komunitas dan taman baca masyarakat di 17 kabupaten/kota di Tahun 2020 lalu dan ditargetkan 200 titik penerima manfaat pada tahun 2021 ini.

“Keberhasilan tersebut juga tidak lepas dari advokasi dan koordinasi yang dilakukan kepala dinas kami yang mampu meyakinkan anggota DPRD khususnya Komis E yang menjadi mitra DPK Sulsel, bahwa keberadaan program transformasi perpustakaan ini sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Advokasi juga dilakukan ke Bapak Gubernur dan ke Ketua Tim Penggerak PKK selaku Bunda Baca Sulsel,” jelasnya.

“Kunci keberhasilan lainnya adalah publikasi. Pak Kadis kami selalu mengingatkan agar apapun kegiatan yang kami lakukan harus dipublikasikan baik itu melalui media massa, media sosial maupun media online, agar masyarakat tahu apa yang telah kita kerjakan. Dan publikasi ini juga menjadi bahan advokasi bagi penentu kebijakan untuk mendapatkan dukungan anggaran dan keberlanjutan program. Kalau pimpinan kita melihat banyak kegiatan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi masyarakat, pastilah mereka akan memberikan dukungan,” kata Nazaruddin yang juga diberi amanah sebagai Humas DPK Sulsel ini.

Sementara itu menurut Nilma, pustakawan senior yang telah mengawal program ini sejak masih Perpuseru, mengakui pada awalnya ia juga mengalami banyak kendala dalam menjalankan program ini, tapi setelah Bapak Hasan Sijaya menjabat sebagai Kadis, berkat dukungan, motivasi dan bimbingannya program ini dapat terlaksana dengan baik di Sulsel dan mendapat pengakuan dari Perpusnas RI.

“Dalam menjalankan program Transformasi Perpustakaan ini, kami juga membangun jejaring kemitraan dengan Stakeholder terkait seperti Bappeda, Badan Pengelola Keuangan, Dinas PMD, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan, BPSDM dan Biro Hukum, unsur perguruan tinggi dan komunitas pengiat literasi dengan melibatkan mereka dalam tim sinergi provinsi,” jelas Nilma.

Selain memfasilitasi komunitas pegiat literasi, kita juga memberi ruang kepada para seniman, budayawan, penulis, pendidik dan komunitas masyarakat lainnya untuk berkegiatan di Perpustakaan. Demikian juga kita memperkuat sinergi dan kemitraan dengan kabupaten/kota. Bahkan beberapa kegiatan DPK Provinsi pelaksanaannya kita tempatkan di kabupaten/kota dan mereka juga ikut terlibat di dalamya,” imbuh Syamsul Arif.

Koordinator Pustakawan Sulsel ini juga banyak memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan Kepala DPK Kabupaten Sigi terutama terkait dengan masalah pustakawan, akreditasi perpustakaan dan hal-hal lain termasuk masalah dana DAK untuk perpustakaan yang kebetulan sempat disinggung dalam pertemuan konsultasi dan koordinasi tersebut. * (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *