Connect with us

Peristiwa

Perpanjangan Pembayaran UKT Masih Diperjuangkan Mahasiswa UIN Alauddin

Published

on

Spread the love

Orasi Ilmiah Yang Dilakukan Massa Aksi di depan Gerbang Pintu I Kampus II UIN Alauddin Makassar.

WARNASULSEL.COM – Tepat pukul 13.20 WITA di kala matahari berada di tengah-tengah langit dan bersinar begitu terik, sejumlah massa demonstran yang tergabung dalam Mahasiswa UINAM Bersatu berjalan menuju Rektorat untuk melakukan lanjutan aksi unjuk rasa yang sebelumnya telah dilakukan dengan grand issue perpanjangan masa pembayaran UKT, Kamis lalu (18/03/2022).

Niu, niu, niu, niu. Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa, hidup mahasiswa! Dengan nyaring dan lantang disuarakan oleh para demonstran, slogan itu menjadi bara api yang membakar semangat para demonstran untuk menunjukkan perlawanan terhadap pihak birokrasi yang dianggap belum merealisasikan tuntutan mereka untuk memperpanjang masa pembayaran UKT bagi Mahasiswa UIN Alauddin.

Langit biru yang dihiasi awan putih siang itu mengiringi langkah kaki seluruh massa aksi, hingga mereka sampai di depan pintu lobby Rektorat.

Mahasiswa berambut gondrong yang diikat dengan rapih dengan bangga dan penuh semangat maju ke depan sambil mengangkat toa dan melangsungkan orasi ilmiah.

Suara lantang dan keras “Kami menuntut birokrasi untuk memperpanjang masa pembayaran UKT bagi mahasiswa UIN Alauddin,” aspirasi itu merupakan rangkaian aksi yang sejak beberapa hari yang lalu dilakukan dengan tuntutan yang sama.

Dalih pihak birokrasi yang katanya akan melaksanakan Rapat pimpinan (Rapim), pada hari Selasa lalu untuk membahas perpanjangan pembayaran UKT sampai pada hari Jum’at, belum menuai titik kejelasan.

Massa aksi yang berada di depan pintu lobby Rektorat, mendesak dan memaksa untuk masuk ke dalam, guna melanjutkan orasi ilmiah yang sejak beberapa hari lalu digaungkan.

Sempat dihadang oleh beberapa petugas keamanan yang berjaga di Rektorat. Namun, jumlah massa yang lebih banyak dibanding petugas keamanan, memudahkan mereka untuk menerobos sampai ke lobby Rektorat.

Saat itu, para Staf dan pegawai birokrasi dengan santainya berjejer di lantai 2 menonton aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa di lantai 1.

Seiring berjalannya orasi ilmiah, massa aksi tetap berusaha memajukan langkah mendekati tangga dengan tujuan naik ke lantai 2. Pada saat itu, situasi sedikit memanas dan mulai tidak kondusif.

Massa Aliansi dihadang oleh petugas keamanan dan terlibat saling dorong, situasi ini membuat suasana sontak mencekam. Salah satu petugas keamanan yang perutnya buncit dan berusia paruh baya tiba-tiba datang kemudian langsung merebut properti yang dibawa massa aliansi, lalu properti itu dihempaskan mengenai beberapa mahasiswa.

Aksi saling dorong itu terus berlanjut, bertambahnya petugas keamanan yang datang ke titik aksi, membuat para demonstran terpaksa mundur ke luar lobby rektorat.

Akibat dari ketegangan dan kericuhan itu, menyebabkan salah satu pot bunga yang ada di halaman Rektorat terjatuh dan mengalami kerusakan.

Setelah situasi kembali kondusif, para demonstran duduk melingkar di halaman parkiran Rektor guna menguatkan konsolidasi sambil beristirahat.

Tepat pada pukul 15.14, massa aksi bergeser dari Rektorat ke depan pintu I UIN Alauddin untuk melanjutkan demonstrasinya, langkah para demonstran tetap diiringi dengan sirene dan teriakan hidup mahasiswa, hidup mahasiswa, hidup mahasiswa.

Sesampainya di depan pintu I, para demonstran sontak memacetkan kendaraan yang melintasi ruas jalan provinsi itu. Truck biru yang berjalan lambat dari arah Pattalassang, diberhentikan oleh massa aksi untuk dijadikan sebagai panggung orasi.

Mahasiswa berambut gondrong dengan celana jeans berwarna abu-abu terlihat menggulirkan ban bekas ke pinggir aspal. Terlihat beberapa massa yang lain mengambil kayu dan menaruh di atas ban tersebut.

Yang terjadi adalah ban tersebut dibakar, bara api yang menyala pada ban itu seakan-akan menambah semangat orator yang berada di atas mobil truck tadi.

Gumpalan asap hitam dan terik matahari memanaskan situasi unjuk rasa, toa dipegang silih berganti oleh mahasiswa yang ingin menyampaikan orasi ilmiahnya.

Di tengah-tengah orasi, WARNA SULSEL, mencoba mewawancarai Koordinator Lapangan Jumardi, ia mengatakan tidak ada titik terang daripada respon yang diberikan oleh Warek III sendiri tentang kejelasan persoalan perpanjangan pembayaran UKT.

“Saat mengambil keputusan terkait proses pembayaran UKT yang menjadi alasannya bahwa itu adalah sudah ditetapkan di kalender akademik. Maka daripada itu tidak bisa diganggu gugat lagi,” tuturnya.

Mahasiswa semester enam itu, menyampaikan tuntutan utama dari massa aksi aliansi Mahasiswa UINAM bersatu itu juga telah disuarakan pada hari Senin lalu, dengan poin utama tuntutan perpanjangan pembayaran UKT.

Namun, saat itu Warek III hanya menjanjikan kepada massa aliansi yang di mana itu akan di Rapimkan pada hati selasa dan akan dikeluarkan SK tersebut pada tanggal 15.

“Sampai saat ini saja tepat pada anggal 17 itu belum ada keluar SK yang dijanjikan daripada Warek III,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam itu.

Penulis : A. Muh. Rifky Nugraha

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *