Connect with us

Peristiwa

Pawai 1000 obor meriahkan malam takbiran di desa Lempangang, Bajeng Kabupaten Gowa

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.com – Ahad, 1 Mei 2022. Organisasi penggerak desa menjadi pion utama agar silaturahmi antar warga dapat terjalin dengan baik.

Karang Taruna dan BKPRMI Lempangang merupakan organisasi kepemudaan yang selalu bersinergi dalam memajukan remaja yang ada di Desa Lempangang, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Melalui berbagai kegiatan yang membuat remaja dapat eksis.

Melalui kerjasama antar lembaga kepemudaan, banyak kegiatan yang terlaksana dengan baik selama ramadhan kali ini. Berbagai rangkaian kegiatan seperti lomba tilawah, adzan dan lomba-lomba islami lainnya diadakan dengan cara digilir ke tiap masjid, menjadikan remaja dan anak-anak bersemangat menjalani ibadah puasanya.

Penghujung ramadan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak warga Desa Lempangang karena rangkaian kegiatan lomba diakhiri dengan pawai 1000 obor.

Kegiatan ini telah dilakukan selama empat tahun berkali-kali dan harapannya dapat menjadi budaya dalam memperingati hari Raya Idul Fitri. Hal ini berdasar pada ungkapan Andika selaku ketua umum Karang Taruna desa Lempangang.

“Kegiatan ini bermula sejak empat tahun yang lalu, dalam rangka menyemarakkan malam takbiran. Tentu pawai obor ini merupakan kegiatan yang perlu dirutinkan karena sebagai bentuk kegembiraan kita dalam merayakan lebaran idul fitri esok harinya,” ungkap Andika.

Terdapat tiga dusun yang ada di Desa Lempangang, yakni Bonto Boddia, Bonto Manai dan Tamalalang. Remaja masjid terlihat antusias mengawal kegiatan tersebut hingga selesai, sehingga kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi antar remaja masjid se Desa Lempangang.

“Warga sangat antusias dan gembira mengumandangkan takbir sambil membawa obor. Tentunya tujuan daripada kegiatan ini adalah bagaimana mengajak para warga, remaja masjid se Desa Lempangang untuk menyambut gembira karena masih dipertemukan dengan Idul Fitri Tahun ini,” jawab Herul selaku ketua umum BKPRMI Lempangang.

Selain remaja, pemerintah setempat dan berbagai tokoh agama dan masyarakat ikut andil dalam pawai obor ini.

Kemeriahan pawai kali ini menjadi semarak karena adanya tanjidor yang dibawah oleh para santri serta beberapa mobil dipercantik dan dilengkapi dengan pengeras suara untuk melantunkan takbiran. Sehingga nuansa idul fitri dalam pedesaan terasa hangat dan menggembirakan.

Kegiatan yang menjadi budaya ini disetiap penghujung ramadhan akan menjadi kenangan tersendiri bagi pelajar yang melanjutkan pendidikannya ke luar daerah atau luar negeri.

Beberapa pemuda Desa Lempangang sukses dalam studinya dengan melanjutkan pendidikan magister dan doktoralnya keluar negeri dan mengaku rindu dengan suasana ini.

“Saya merupakan mahasiswa doktoral yang kuliah di Universitas Negeri Malang dan menjadi dosen di IAIN Ambon menjadi rindu dengan kegiatan pawai obor, karena sesungguhnya kegiatan ini yang pelopori adalah Karang Taruna periode lalu di mana saya adalah ketuamya pada saat itu,” ungkap Nur Salam saat ditanya via chat WA.

 

Rilis : Ikhwan Darmawan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *