Connect with us

Peristiwa

Los Lambuang Bukittinggi: Menikmati Kuliner Kapau dan Menggerakkan Ekonomi Lokal

Published

on

Los Lambuang
Spread the love

oleh: Rahmat Fadlan Revano, mahasiswa sastra Minangkabau Universitas Andalas

Kalau berkunjung ke Sumatra Barat yang lebih tepat di kota Bukittinggi belum lengakap rasa jika ke Bukittinggi kalau belum pergi ke los lambuang. Los lambuang merupakan tempat wisata kuliner nya bukittinggi yang disana kita dapat mencoba berbagai macam masakan khas kampuang. Di los lambuang kita bisa memakan masakan yang umumnya berupa isi perut dari sapi atau kerbau. Los lambuang buka umumnya jam sepuluh pagi hingga menjelang waktu magrib dating. Kita bisa makan seperti tambunsu yang merupakan usus sapi yang diisikan dengan tahu tunjang yang berasal dari kulit sapi atau sama dengan kikil.

Los lambuang terletak di pasar atas Bukittinggi yang berada di belakang pasar lereng yang letaknya tidak berjauhan dengan Jam Gadang yang merupakan ikonik dari kota Bukittinggi. Los lambuang memiliki arti los yang berati toko dan lambuang yang berarti lambung yang bila diartikan toko lambung yang bermakna jika kita kesana bisa mengenyangkan perut.

Masakan khas kapau tersebut memiliki harga kisaran tiga puluh lima ribu per bungkusnya. Kita bisa memilih isi dari lauk yang kita ingin kan seperti dendeng batokok, tambunsu, tunjang dan berbagai macam lauk lain nya. Disana kita juga bisa membungkusnya dan membawa pulang untuk makan-makan di rumah dan juga bisa makan langsung disana.

Sekarang nasi kapau tersebut sudah bisa ditemui di berbagai jalanan di Kota Bukittinggi karna mereka sudah membuka cabang di tepian jalan kota yang memudahkan orang jika ingin kesana dengan kendaraan bermotor atau pun pakai mobil. Sedangkan jika pergi ke los lambuang langsung, mereka harus berjalan kaki kurang lebih satu kilo dari Jam Gadang karna disana tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor atau pun mobil.

Jika ke los lambuang langsung, kita bisa memilih masakan dari berbagai los-los yang dijual oleh penjual disana tidak cuma satu atau los saja bahkan banyak los penjual asal kapau tersebut dari berbgai nama penjual kita bisa tau los siapa yang enak dan menjanjikan bagi kita sebagai pembeli.

Tidak heran rasanya jika nasi kapau memiliki harga yang termasuk mahal jika dibandingkan dengan satu bungkus nasi dari rumah makan padang karna rasanya yang begitu enak dari nasi kapau tersebut. Nasi kapau yang begitu enak tidak cukup rasanya jika dimakan cuma satu bungkus apalagi bagi mereka yang memiliki lambung yang besar.

Orang-orang yang berkunjung ke kota Bukittinggi biasanya selalu menyempatkan diri untuk makan nasi kapau dan tidak heran jika musim-musim libur kota Bukittinggi dipenuhi oleh orang-orang luar Kota Bukittinggi yang ingin berkunjung Tidak heran pula jika los lambuang selalu dipenuh oleh pembeli yang berasal dari luar Kota Bukittinggi. Los lambuang biasanya memiliki ciri khas tempat yang berbeda dengan rumah makan lainnya, karna di los lambung kita bisa melihat sang penjual yang mengambil lauk dengan cara unik yaitu dengan menggunakan sendok yang sudah dimodifikasi menjadi panjang dikarenakan tempat dari lauknya yang berjenjang-jenjang yang membuatnya menjadi unik dan berbeda dari yang lain nya.

Kita bisa melihat langsung penjualnya mengambilkan lauk untuk kita karna tepat dihadapan kita langsung. Kita bisa menunjuk langsung lauk mana yang kita inginkan karna lauknya berada tepat di depan kita. Biasanya memakan nasi kapau tidak lengkap jika tidak ditambahkan dengan kerupuk jangek. Kerupuk jangek merupakan kerupuk yang rerbuat dari kulit sapi atau kerbau yang sudah dipotong-potong menjadi kecil dan dijemur lalu digoreng. Rasa gurih dan renyah kerupuk jangek melengkapi kenikmatan nasi Kapau.

Los Lambuang tidak hanya menjadi destinasi bagi wisatawan, tetapi juga bagi warga lokal yang ingin menikmati hidangan khas dengan harga yang terjangkau. Bagi penduduk setempat, Los Lambuang adalah tempat yang selalu bisa diandalkan untuk menikmati nasi Kapau yang lezat. Dengan segala keunikannya, Los Lambuang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kuliner Bukittinggi.

Keberadaan Los Lambuang juga menunjukkan bagaimana warisan kuliner tradisional terus dijaga dan dilestarikan. Para penjual nasi Kapau di Los Lambuang sebagian besar adalah generasi kedua atau ketiga yang meneruskan resep keluarga. Mereka menjaga keaslian rasa dan cara penyajian yang sudah diwariskan dari generasi sebelumnya. Los Lambuang juga menjadi saksi bisu dari berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi di Bukittinggi. Dari waktu ke waktu, tempat ini tetap menjadi magnet bagi pecinta kuliner, baik lokal maupun wisatawan. Los Lambuang bukan hanya sekadar tempat makan, tetapi juga bagian dari perjalanan budaya dan sejarah kota Bukittinggi.

Keberadaan Los Lambuang juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan banyaknya pengunjung yang datang, baik lokal maupun wisatawan, para penjual di Los Lambuang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, Los Lambuang juga menciptakan lapangan kerja. Keberhasilan Los Lambuang juga menginspirasi banyak warga lokal untuk memulai usaha kecil dan mikro di sektor kuliner.

Banyak penjual nasi Kapau yang membuka cabang atau usaha baru di berbagai tempat, baik di dalam maupun luar Bukittinggi. Ini mendiversifikasi ekonomi lokal dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk terlibat dalam bisnis kuliner.

Kehadiran Los Lambuang tidak hanya menguntungkan pedagang makanan, tetapi juga sektor pendukung seperti penginapan, transportasi, dan toko oleh-oleh. Wisatawan yang datang untuk menikmati kuliner di Los Lambuang biasanya juga menginap di hotel atau penginapan lokal, menggunakan jasa transportasi, dan membeli oleh-oleh khas Bukittinggi. Ini menciptakan efek ekonomi berantai yang menguntungkan berbagai sektor ekonomi lokal.

Dari beberapa penjelasan diatas diambil kesimpulan bahwa Los Lambuang di Bukittinggi bukan sekadar pusat kuliner, tetapi juga simbol keberhasilan ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan identitas komunitas. Tempat ini memberikan dampak positif yang signifikan, mulai dari peningkatan pendapatan bagi para pedagang dan penciptaan lapangan kerja hingga mendukung sektor-sektor pendukung seperti transportasi dan penginapan. Dengan berbagai inovasi dan strategi promosi, Los Lambuang berhasil menarik wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara, yang pada gilirannya memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan daya tarik pariwisata Bukittinggi.

Selain itu, Los Lambuang memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan warisan kuliner Minangkabau, menjaga resep dan metode tradisional sambil tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dampak sosial dan budaya Los Lambuang juga tidak kalah pentingnya. Tempat ini menjadi titik temu berbagai orang dari berbagai latar belakang, memperkuat ikatan sosial dan membangun komunitas yang inklusif. Los Lambuang juga menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam usaha kuliner, menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.

Dengan demikian, Los Lambuang tidak hanya memenuhi perut dengan kelezatan nasi Kapau, tetapi juga memperkaya kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Bukittinggi, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan autentisitas kuliner Minangkabau.

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *