Connect with us

Peristiwa

Ketua Komisi E Terima Naskah Akademik Ranperda Aksara Lontaraq

Published

on

Spread the love

Tim Perumus Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Perda Aksara Lontaraq menyerahkan Draft Naskah Akademik Aksara Lontaraq kepada Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rusdin Tabi, di lantai 7 gedung DPRD jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu (16/3/2022).

Penyerahan Naskah Akademik ini dipimpin Upi Asmaradhana, penggagas Festival Aksara Lontaraq bersama sejumlah anggotanya antara lain Idwar Anwar Budayan dan Penulis Buku, Syahruddin Umar, Abdul Hadi, Nilma dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Fritz W Wongkar Media KabarMakassar.

Tim ini sendiri terdiri atas sembilan orang antara lain Prof Nurhayati Rahman, Yudisthira Sukatanya, Rusdin Tompo.

Selain Naskah berupa kajian akademik juga diserahkan SK Tim Perumus dan Penulisan Naskah Akademik yang diteken Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel Moh Hasan Sijaya.

Rusdin Tabi dari Fraksi Gerindra, didampingi Wakil Ketua Komisi E Rezki Mulfiati Luthfi (NasDem) dan anggota komisi Wahyuddin (Hanura).

Pada penyerahan naskah akademik, Upi Asmaradhana yang juga Founder dan CEO KGINetwork, mengatakan dengan penyerahan naskah akademik ini, diharapkan agenda rancangan peraturan daerah atau Ranperda untuk menjadi Perda bisa menjadi kenyataan.
“Hari ini sebuah langkah baru dan sejarah baru bagi upaya pelestarian aksara lontaraq yang menjadi warisan leluhur masyarakat Sulawesi Selatan. Hal ini tentu menjadi penguatan dalam melestarikan bahasa aksara lontaraq,” katanya.

“Kita harap Aksara lontaraq bisa dilegalkan DPRD. Ini menjadi Gerakan yang terlembaga. Dan semoga bisa diperdakan,”ujar Upi Asmaradana sesaat proses penyerahan didampingi Idwar Anwar, pimpinan redaksi kabarmakassar.com Fritz Wongkar, Abdul Hadi Kepala UPT Dinas Perpustakaan Sulsel, Syahruddin Umar, Nilma dan Nazaruddin.

Ketua Komisi E Rusdin Tabi mengatakan bahwa naskah akademik akan dilaporkan ke pimpinan dewan untuk menjadi agenda dibentuknya Pansus Ranperda Aksara Lontaraq.

“Kita akan mendorong bersama membahas dalam Pansus ranperda dan bisa dipercepat jadi Perda. Tentu hal ini menjadi penting bagi masyarakat Sulsel,” ujar Rusdin Tabi.

Aksara Lontaraq merupakan salah satu aksara yang dimiliki dunia. Di Indonesia, aksara lontaraq merupakan warisan budaya yang oleh para peneliti akan punah jika tidak dilestarikan.

“Tidak banyak bangsa-bangsa di dunia yang memiliki aksara. Aksara bukan saja menjadi simbol sejarah, tapi juga menjadi penegasan tingginya nilai-nilai kebudayaan sebuah masyarakat. Sayangnya aksara Lontaraq yang merupakan identitas dan entitas budaya Sulawesi Selatan mulai terkikis keberadaannya, bahkan mulai dilupakan oleh anak-anak generasi sekarang,” papar Upi Asmaradhana.

Ranperda Aksara Lontaraq merupakan hasil rekomendasi Festival Aksara Lontaraq yang diselenggarakan sejak 2020 lalu. Tahun ini Festival Aksara Lontaraq ke-3 akan digelar 14-16 Juli 2022. Tahun ini tema FALAQ Transformasi Aksara Lontaraq Mendorong Kreativitas dan Inovasi. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *