Connect with us

Peristiwa

DPK Sulsel Terima Kunjungan Anggota DPRD Sulbar Konsultasi Terkait Implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Published

on

Spread the love

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan diwakili Kepala Seksi Pembinaan Perpustakaan Nilma, S.Sos., M.M yang juga adalah penanggung jawab kegiatan Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial DPK Sulsel menerima kunjungan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Ahmad Ikhsan Syarif yang melakukan koordinasi/ konsultasi terkait implementasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Kehadiran Ahmad Ikhsan Syarif dari Komisi IV DPRD Sulbar yang menjadi mitra kerja dari DPK Sulbar, bersama stafnya, diterima  Nilma yang di dampingi PIC Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Sulsel Nazarudddin, di ruang pertemuan lantai dua Gedung Perpustakaan Multimedia DPK Sulsel Jl. Sultan Alauddin km 7 Makassar, Kamis (21/10/2021).

Dalam pertemuan tersebut Legislator DPRD Provinsi Sulbar ini mengungkapkan kerisauan dan kegelisahannya setelah berkunjung ke daerah-daerah sampai ke pelosok pedesaan di Sulbar dan menemukan banyaknya buku-buku bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah tapi ternyata belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

“Saya sudah menjadi anggota DPRD selama lebih 10 tahun, sebelumnya dua periode saya di DPRD Kabupaten, sekarang Saya di DPRD Provinsi. Selama saya menjadi anggota DPRD saya memang selalu mengamati persoalan terkait dengan masalah perpustakaan ini. Tapi saat ini saya betul-betul serius untuk memberi perhatian terhadap pengembangan perpustakaan di Sulbar,” paparnya

“Terus terang, Saya sangat miris melihat perkembangan perpustakaan yang ada di Sulbar, hampir tidak ada orang yang melirikya, belum lagi anggarannya yang sangat kecil. Padahal keberadaan perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kualitas SDM masyarakat. Oleh karena itu kami datang ke sini ingin mendapatkan informasi dan masukan terkait dengan upaya yang bisa dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perpustakaan di Sulbar ini,” paparnya.

Menanggapi keluhan wakil rakyat dari DPRD Sulbar ini, Nilma pun memberi penjelasan, dulunya persoalan serupa juga dihadapi oleh Sulsel, karena perpustakaan dikelola begitu-begitu saja hampir tidak ada yang melirikya. Namun setelah bertransformasi perpustakaan kini mulai dilirik orang.

Dijelaskan bahwa Transformasi Perpustakaan telah merubah paradigma perpustakaan yang dulunya hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku, kini menjadi pusat kegiatan masyarakat. Jadi saat ini, perpustakaan baik itu perpustakaan provinsi, kabupaten kota, perpustakaan desa dan perpustakaan komunitas yang menjadi mitra dan penerima manfaat program transformasi  perpustakaan dari pusat maupun replikasi mandiri dari provinsi, diarahkan untuk melakukan berbagai kegiatan peningkatan layanan dan pelibatan masyarakat di perpustakaan.

Untuk mendukung hal itu, diberikanlah bantuan stimulan berupa buku, rak buku, komputer, televisi dan sebagainya. Bantuan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan dengan memberikan bimbingan dan pelatihan melalui Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP TIK), yang selanjutnya juga diikuti dengan kegiatan mentoring/pendampingan, monitoring dan evaluasi oleh para pustakawan DPK Sulsel sesuai dengan pembagian wilayah tuganya masing-masing.

“Pada saat Bimtek SPP TIK itulah pengelola perpustakaan diajari bagaimana cara membuat program kerja di perpustakaan, bagaimana mengimplementasikan program tersebut, bagaimana melakukan kegiatan pelibatan masyarakat, berkolaborasi dengan stakeholder yang ada, bagaimana melaksanakan kegiatan promosi dan advokasi untuk keberlanjutan program,” jelas Nazaruddin.

“Karena saat ini, mengajak orang untuk datang membaca di perpustakaan itu sangat susah. Oleh karena itu dengan menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat. Pengelola perpustakaan melakukan inovasi-inovasi kreatif melaksanakan berbagai kegiatan menarik baik itu dalam bentuk, promosi, sosialisasi, kegiatan-kegiatan pelatihan keterampilan bebasis literatur yang ada di perpustakaan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan TIK, maka itu akan menarik minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan,” tuturnya.

“Awalnya mungkin mereka hanya datang melihat-lihat atau mengikuti kegiatan yang dalaksanakan di perpustakaan, namun setelah itu mereka pasti akan melirik buku-buku yang ada di perpustakaan. Ataupun pengelola perpustakaan memperkenalkan buku-buku koleksi yang ada di perpustakaannya untuk dibaca atau dipinjam oleh pengunjung yang awalnya datang ke perpustakaan bukan untuk membaca tapi mengikuti kegiatan lain yang dilaksanakan oleh perpustakaan, “ imbuhnya.

Pada kesempatan itu, secara Teknis Nilma juga banyak memberi penjelasan tentang pelaksanaan Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Provinsi Sulawesi Selatan dengan memberikan bantuan berupa buku, rak buku, komputer, televisi dan lain-lain kepada Perpustakaan Desa, Perpustakaan Lorong, Perpustakaan Komunitas dan Taman Baca Masyarakat dengan menggunakan dana dari APBD Provinsi, yang juga mendapatkan support dari Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan khususnya dari Komisi E yang menjadi mitra DPK Sulsel.

Lagislator Sulbar Ahmad Ikhsan Syarif, sangat berterima kasih atas penjelasan yang disampaikan oleh pejabat pustakawan dari DPK Sulsel, menurutnya banyak ilmu, banyak informasi berharga yang diperoleh dari pertemuan ini yang bisa dijadikan acuan untuk pengembangan perpustakaan di Sulbar. Iapun berjanji akan mengajak temen-temannya anggota DPRD Sulbar dan mitra kerjanya dari DPK untuk berkunjung ke DPK Sulsel. * (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *