Connect with us

Peristiwa

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Gelar Pameran Kearsipan dan Naskah Kuno

Published

on

Spread the love

Setelah Sukses menggelar kegiatan Gempur Pustaka di Kabupaten Enrekang, Tana Toraja dan Toraja Utara dua pekan lalu, kini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan kembali membuat sebuah terobosan baru dengan menggelar kegiatan Pameran Kearsipan dan Benda Kuno yang berlangsung selama dua hari, di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel di Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 12 Makassar.

Kegiatan Pameran ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulsel, Moh. Hasan Sijata, S.H., M.H, Kamis (24/11/2012), Turut hadir pada acara pembukaan Ketua Dharma Wanita Persatuan unit DPK Suklsel Ny. Haerati Hasan, sejumlah kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota, para pejabat eselon III dan IV serta pejabat Fungsional Pustakawan dan Arsiparis lingkup DPK Sulsel, para Seniman, Budayawan, Penulis, pegiat literasi dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Kadis Hasan Sijaya dalam sambutannya se saat sebelum membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa, kegiatan Pemeran Kearsipan dan Benda Kuno ini  merupakan salah satu upaya untuk menyebarluaskan keberadaan arsip, tinggalan arkeologis, nilai-nilai sejarah perjuangan dan seni budaya bangsa Indonesia kepada masyarakat serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan sejarah budaya bangsa Indonesia.

Menurutnya, Indonesia adalah potret kebudayaan yang multikultur dan karena itu Indonesia menjadi bangsa yang besar. Jika ditelusuri secara dekat bahwa arsip dan benda kuno sebagai bagian dari warisan Indonesia yang dipandang sebagai identitas budaya Indonesia salah satu contoh UNESCO menetapkan Naskah Lagaligo sebagai warisan budaya tak benda sebagai World Heritage.

Oleh karena itu, lanjutnya, sudah sepatutnya arsip dan benda kuno ini, terus dijaga dan dipastikan keberlangsungannya agar diketahui para generasi muda bangsa kita.

“Pameran ini bukan sekadar bersifat hura-hura, tapi pameran ini menjadi tujuan membuka lembaran baru bagi kaum milenial kita, mau tidak mau, senang atau tidak senang kita harus lakukan ini, kalau tidak kita lakukan kita akan tergilas dengan jaman. Sejarah kita akan dilupakan, tidak akan ada lagi cerita nilai-nilai sejarah yang berlaku,” jelasnya.

“Sejarah itu penting, tidak akan ada suatu wujud cerita yang terlepas dari orang terdahulu kalau tidak ada sejarah, dan sejarah itu bisa tersimpan kalau tata kelola kearsipannya dikelola dengan baik,” imbuhnya.

Kepala UPT Jasan Kearsipan H. Irwan, S.Sos, M.Ap dalam laporannya selaku pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan Pameran Arsip dan Benda Kuno ini diikuti peserta antara lain dari Dinas Perpustakaan dam Kearsipan Kabupaten Kota, Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulsel, Balitbang Agama Sulsel, Balai Arkeologi Sulsel, Museum Negeri Provinsi Sulawesi Selatan La Galigo, Komunitas Badik Celebes, serta beberapa stand dari pelaku usaha, otomotif, fashion dan kuliner.

Menurutnya pada rangkaian kegiatan pameran ini yang bertemakan Melestarikan Peradaban, Merawat Masa Lampau untuk Merajut Masa Depa ini, juga dilaksanakan lomba menyanyi lagu-lagu daerah yang diikuti peserta dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Keceriaan dan kegembiraan kita menyaksikan adik-adik kita, anak-anak kita dengan dendangan-dendangan lagu daerah kita, telah menggugah kita punya perasaan, sehingga cinta budaya, cinta sejarah tetap tetap melekat di hati kita sama-sama, khususnya bagi adik-adik generasi muda kita, adik-adik kaum milenial kita,“ ucap Kepala DPK Sulsel Hasan Sijaya dalam sambutannya ketika menutup Kegiatan Pameran Kearsipan dan Benda Kuno ini Jum’at (26/11/2021) .

“Saya berharap Pameran Kearsipan dan Benda Kuno ini dapat menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Dan Insya Allah di tahun-tahun mendatang akan lebih besar lagi kegiatannya di banding hari ini. Karena ini merupakan bagian dari performance kelembagaan kita, merupakan bagian dari tampilan kelembagaan kita, ini bagian dari penilaian masyarakat, penilaian pimpinan terhadap kinerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan,” imbuhnya.

“Hari ini pun juga menjadi ukuran kebersamaan kita, ukuran keakraban kita, ukuran kesatuan emosional kita diantara DPK 24 kabupaten kota yang ada. Juara Satu, Dua dan Tiga bukan jadi ukuran, yang pasti ikatan emosional kita semakin kuat, semakin erat sehingga apa yang menjadi kinerja DPK Sulsel pun juga diikuti iramanya oleh DPK yang ada di kabupaten kota,” kuncinya. * (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *