Buka Bimtek SPP-TIK, Kadis Hasan Sijaya Nyatakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Terasa Manfaatnya bagi Masyarakat

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H menyampaikan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah memberi perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan Gerakan Literasi di Sulawesi Selatan. Termasuk melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dalam bentuk memberikan bantuan perpustakaan kepada provinsi, kabupaten dan desa.

Di Sulsel, bantua ini sudah menyentuh 7 kabupaten. Di antara 7 kabupaten itu, sudah menyentuh 52 desa di dalamnya. Program ini telah terasa manfaatnya bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar program ini dapat segera menyentuh masyarakat di 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel.

Harapan itu disampaikan Kadis Hasan Sijaya ketika membuka acara Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi In Formasi dan Komunikasi (Bimtek SPP-TIK) di Swissbelhotel Makassar, Rabu (4/8/2021).

Menurutnya, sebagai bentuk apresiasi dan perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini, pada Tahun 2020 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan mereplikasi program ini, dengan memberikan bantuan serupa menggunakan dana APBD, dan telah menyentuh 166 titik yang ada di 17 Kabupaten/Kota. Jumlah tersebut terus akan ditingkatkan pada tahun ini.

“Kita contoh sesuatu yang baik, kalau Perpustakaan Nasional membuat sesuatu yang baik dan itu program primadonanya, kita harus jabarkan itu,” kata Hasan Sijaya, sembari menambahkan “Begitu pula dengan Pojok Baca Digital yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional,  kita juga mencontoh program tersebut dengan membangun Pojok Baca Digital dengan menggunakan dana APBD. Tahun ini kita jabarkan di 10 titik karena anggarannya memang agak besar untuk beberapa kabupaten/kota ,” ujarnya.

“Inilah gambaran-gambaran terkait dengan keinginan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang selalu mendorong dan menularkan semangat memajukan Gerakan Literasi di kabupaten/kota dan di desa-desa,” imbuhnya.

Pada sisi lain sambutannya, Hasan Sijaya juga menyampaikan bahwa pihaknya selalu mendorong para pustakawan dan pengelola perpustakaan, baik di kabupaten/kota maupun yang ada di desa untuk selalu menciptakan ruang layanan perpustakaan yang modern, bersih, sejuk, nyaman dan semua apa yang dibutuhkan oleh pemustaka kita upayakan ada, koleksinya selalu diperbaharui.

“Saya ambil contoh, baru saja kita launching Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel. Seminggu kemarin koordinatornya sudah melapor.  Pak, mainan anak-anak kita sebagian sudah pada rusak. Saya bilang tidak apa-apa, yang salah itu kalau dia berdebu, kalau dia rusak karena digunakan tidak apa-apa. Konsekuensinya  ganti. Yang ada di pikiranmu itu bagaiman caranya mengganti dengan peralatan yang baru. Alhamdulillah Saya kemarin dapat bantuan permainan anak-anak senilai 50 juta untuk permainan anak-anak dari CSR. Sebelumnya, dua bulan lalu kita dapat bantuan sarana permainan anak dan fasilitas ruang laktasi dari Ibu-Ibu Ikatan Wanita Perbankan (IWABA) Sulsel senilai 100 juta. Hari ini saya dapat informasi kita dapat lagi bantuan lagi dari Pertamina. Alhamdulillah,” kata Hasan Sijaya.

“Semangat terus, jangan pernah putus semangat kita dalam memajukan gerakan literasi. Kita coba untuk terus berinovasi. Tagline kita mencerdaskan anak bangsa dari desa dengan mendorong minat baca masyarakat khususnya dari usia dini,” kuncinya.

Kegiatan Bimtek SPP TIK ini dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan berlangsung selama 5 hari (3-7/8/2021) di Swissbelhotel dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, diikuti 63 orang peserta fasilitator daerah dan pengelola perpustakaan provinsi dan 6 kabupaten serta 21 desa di Sulsel penerima manfaat tahun 2021.

Peserta dari DPK Provinsi, DPK Kabupaten Bone, Maros, Bulukumba, Sinjai dan Luwu Utara mengikuti kegiatan ini secara Luring di hotel, sedangkan Peserta dari Kabupaten Toraja Utara karena alasan pandemi covid-19 mengikuti kegiatan secara daring. Tiga Master Trainer sebagai narasumber dari kegiatan ini, dua diantaranya yaitu Irsan, S.IP dan Burhanuddin, S.Kom menyampaikan materi secara luring di hotel, sedang seorang master trainer lainnya Ratih Amerta, menyampaikan materi secara daring dari kediamannya di Bali. Kegiatan ini juga dipantau langsung oleh Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Gutriyana, S.PT  dan Andi Gusnaningsih, S.PT.

Kepala Perpustakaan Nasional RI yang diwakili Pustakawan Utama Mohtar Dolle, S.Sos., M.M dalam sambuatannya se saat sebelum menutup Kegiatan Bimtek ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan dan masyarakat agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat, memberikan inovasi dengan melibatkan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Kadis Hasan Sijaya yang diwakili Koordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, S.Sos., M.A pada acara penutupan kegiatan ini mengharapkan kepada peserta agar betul-betul dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam bimtek ini, khususnya membuat dan melaksanakan program tindak lanjut dalam rangka mengembangkan perpustakaan di desanya masing-masing, sehingga keberadaannya betul-betul bermanfaat bagi masyarakat khususnya dalam meningkatkan kecerdasan, taraf hidup dan kesejahteraannya. *(naz)