Connect with us

Peristiwa

66 Pengelola Perpustakaan Desa Kelurahan, Kabupaten Kota dan Provinsi se- Sulsel Ikuti Bimtek SPP TIK

Published

on

Spread the love

Sebanyak 66 orang pengelola perpustakaan, terdiri dari 50 orang pengelola perpustakaan desa/kelurahan dari 25 desa penerima manfaat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) tahun 2023, 14 orang pengelola perpustakaan dari 7 kabupaten/kota penerima manfaat TPBIS tahun 2022 dan 2 orang pengelola perpustakaan provinsi mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan – Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bimtek SPP TIK) yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Bimtek yang berlangsung selam 5 hari, 8-12 Mei 202, di Hotel Swissbell Makassar ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan (Dispus Arsip Sulsel) Ir. H. Andi Parenrengi, MP, Senin (8/5/2023), dihadiri Kepala Bidang Perpustakaan Dispus Arsip Sulsel Drs. Yulianto, M.M, Koordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, S.Sos., M.A, Konsultan pendamping Perpusnas Program TPBIS A. Gusnaningsih, S.P, Master Trainer Program TPBIS Irsan, S.IP, M.IP dan Wahida, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutan pengarahannya sebelum membuka kegiatan Bimtek SPP TIK di Provinsi Sulsel ini, Kadis Andi Parenrengi menegaskan bahwa perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, memiliki hak untuk mendapatkan layanan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.

Menurutnya, selain sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat belajar masyarakat, wahana mencari informasi dan rekreasi. Perpustakaan tidak hanya mencerdaskan tetapi juga memberdayakan masyarakat sehingga memberi manfaat dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas dan taraf hidup mereka.

“Atas dasar pemikiran tersebut, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai Pembina untuk semua jenis perpustakaan di Indonesia dengan dukungan dari BAPPENAS berinisiatif melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program ini memiliki tujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas SDM masyarakat melalui peningkatan literasi dan pengurangan kemiskinan akses informasi,” jelasnya.

Ditegaskan, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial saat ini menjadi salah satu Program Prioritas Nasional Pemerintah. Program ini mulai diimplementasikan pada tahun 2018 dengan sasaran pelaksanaan kegiatan pada Perpustakaan Provinsi, Perpustakaan Kabupaten/Kota dan Perpustakaan Desa/Kelurahan.

Berdasarkan data dari Perpusnas, hingga tahun 2023 ini sudah 34 provinsi, 339 kabupaten/kota dan 3.985 desa yang menjadi sasaran penerima manfaat dari program ini. Di Sulsel sudah 17 kabupaten/kota dan 97 desa/kelurahan penerima manfaat dari program ini, termasuk saudara-saudara yang hadir mengikuti Bimtek sekarang ini, dari 7 kabupaten dan 25 desa penerima manfaat dari Program ini pada tahun 2022 dan 2023.

Tahapan implementasi kegiatan program TPBIS ini, lanjutnya, dimulai dari seleksi mitra/ penerima manfaat, dilanjutkan dengan Sosialisasi Program. Dan beberapa diantara saudara yang ikut dalam kegiatan Bimtek SPP TIK hari ini, sudah mengikuti kegiatan Sosialisasi Program yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Jakarta tanggal 27-28 Februari 2023 lalu.

Tahapan selanjutnya dari program ini adalah Penyediaan Sarana Informasi. Jadi nanti Perpusnas RI akan memberikan bantuan stimulan berupa 1.000 eksemplar/ 500 judul Buku Siap layan, 2 unit Rak buku, 3 unit Komputer, 1 unit Access point, 1 unit Server perpustakaan digital, 1 unit printer, dan 1 unit UPS (Uninterruptible Power Supply).

“Untuk dapat memastikan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya, yaitu untuk meningkatkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Maka, tahapan selanjutnya dari Program TPBIS ini adalah peningkatan kapasitas SDM pustakawan/ pengelola perpustakaan penerima manfaat melalui kegiatan Bimtek SPP TIK. Jadi kita sekarang berada pada tahapan ini,” paparnya.

Dalam Bimtek SPP TIK ini para peserta nanti akan diberi bekal pengetahuan bagaimana strategi mengembangkan perpustakaan, mulai dari strategi peningkatan layanan informasi, strategi pelibatan masyarakat di perpustakaan dan strategi advokasi membangun dukungan dan kemitraan dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk promosi perpustakaan melalui publikasi kegiatan di media cetak, media elektronik, media online dan media sosial.

“Dengan dilaksanakannya Bimtek ini kami berharapa para peserta dapat memahami dan sekaligus mengimplemetasikan strategi pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial dan TIK ini di perpustakaannya masing-masing. Sehingga, pada tahapan selanjutnya dalam beberapa bulan mendatang kita akan melaksanakan kegiatan Pertemuan Pembelajaran Sebaya /Peer Learning Meeting (PLM) dan Pertemuan Pemangku Kepentingan/ Stakeholder Meeting (SHM). Pada kegiatan PLM tersebut kita akan melihat hasil dan dampak dari Program TPBIS dari masing-masing penerima manfaat.” kuncinya (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *