Connect with us

Peristiwa

4 Putra Terbaik Harumkan Nama Sulsel di Malam Apresiasi Gemilang Perpustakaan Tahun 2022

Published

on

Spread the love

Empat Putra terbaik harumkan nama Sulawesi Selatan di ajang pemberian apresiasi tertinggi perpustakaan Nasional Gemilang Perpustakaan Tahun 2022, yang digelar di Integrity Convention Centre (ICC) MGK, Kemayoran, Senin (14/11/2022)

Keempat putra terbaik asal Sulsel tersebut Menteri Pertanian RI, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam, S.I.P, M.H, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan, S.H., M.H dan Jurnalis senior asal Sulsel, founder dan CEO Kabar Grup Indonesia Upi Asmaradhana menerima penghargaan tertinggi Nugrah Jasa Dharma Putraloka (NJDP) tahun 2022.

Mentan Syahrul Yasin Limpo, Bupati Chaidir Syam dan Kadis Hasan Sijaya mendapatkan anugerah penghargaan tertinggi perpustakaan Nugrah Jasa Dharma Pustaloka kategori Pejabat Publik. Sementara Upi Asmaradhana mengapatkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori Jurnalistik.

Apresiasi tertinggi Nugrah Jasa Dharma pustaloka ini diberikan pemerintah kepada insan yang telah mendedikasikan upaya pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan dan pengembangan budaya kegemaran membaca dan literasi masyarakat.

Penghargaan ini terdiri dari delapan kategori yaitu, kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik, dan lifetime achievement.

Kepala Perpustakan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya se saat sebelum membuka secara resmi kegiatan ini mengatakan bahwa, agenda pelaksanaan kegiatan kita malam ini adalah perintah undang-undang baik yang tertuang di dalam Undang-Undang Dasar 1945 siapapun anak bangsa eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, Polri tugas kita adalah mencerdaskan anak bangsa.

Kemudian secara khusus, lanjut Syarif Bando, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Mengingat beberapa tahun yang lalu kondisi perpustakaan dan kegemaran membaca Indonesia terus mendapatkan penghakiman dari dunia internasional sebagai bangsa yang rendah budaya bacanya, sehingga tertuanglah di dalam undang-undang itu negara harus memberi penghargaan kepada siapa saja anak bangsa yang telah peduli terhadap perpustakaan, dan malam ini akan kita berikan penghargaan kepada siapa yang terekam, tentu ada yang tidak terekam, ada polisi, ada pegiat literasi dan yang paling banyak adalah dari pejabat birokrasi. (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *