Connect with us

Peristiwa

Pansus DPRD Sulsel Konsultasikan Ranperda Transformasi Penyelenggaraan Perpustakaan ke Kemendagri

Published

on

Spread the love

Progres pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Transformasi Penyelenggaraan Perpustakaan kini memasuki tahapan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri.

Pansus DPRD Sulsel pembahas Ranperda Transformasi Penyelenggaraan Perpustakaan dipimpin ketuanya Fauzi A. Wawo bersama anggota pansus linnya,  Tim ahli DPRD Sulsel H. Tadjuddin Rachman dan H.M Ramli Haba, yang mewakili Gubernur Sulsel, Staf Ahli  Jayadi Nas, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Peov Sulsel diwakili Kabid Perpustakaan Yulianto melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri, Senin (24/10/2022).

Rombongan Pansus Transformasi Penyelenggaraan Perpustakaan bersama dua Pansus lainnya yaitu Pansus Pengelolaan Ekositem.Mangrive dan Pansus Pencegahan Penanggulangan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang,  diterima oleh Direktur Produk Hukum Daerah Kemendagri Makmur Marbun.

Ketiga ranpeda tesebut merupakan ranpeda inisiatif DPRD Sulsel. Satu persatu ranperda tersebut dikonsultasikan kepada pihak Kemendari. Khusus terkait Ranperda Transformasi Penyelenggaraan Perpustakaan masih didiskusikan apakah judul ranperda tersebu masih tetap atau kata transformasinya dihilangkan saja sehingga menkadi Ranperda Penyelenggaaraan perpustakaan.

Terkait dengan isi muatan ranperda Marbun, menyarakan perda ini betul-betul isinya nanti dapat menjawab pesoalan masyarakat 5 atau 10 tahun mendatang, termasuk mengatur bagaimana pengembangan digitalisasi perpustakaan.

“Kita saat ini jangan lagi hanya mengharapkan orang ke perpustakaan membaca buku. Tapi bagaimana kita bisa memberikan akses sarana teknologi, sehingga memudahkan msyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan melalui teknologi yang ada,” jelasnya.

Sementara itu Staf Ahli Gubernur Jayadi Nas membenarkan bahwa salah satu yang akan diatur dalam perda ini nantinya adalah pemanfaatan teknologi di perpustakaan termasuk pengembangan perpustakaan digital, sehingga orang tertarik datang ke perpustakaan.

Ia juga menjelaskan bahwa paradigma perpustakaan saat ini sudah berubah, bukan lagi hanya sekadar tempat membaca dan mwminjam buku saja, tetapi bagaimana isi dari bahan bacaan itu bisa dipraktikkan langsung. (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *