Connect with us

Peristiwa

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dukung Peningkatan Indeks Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Published

on

Spread the love

Dalam rangka peningkatan Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Provinsi Sulawesi Selatan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan rapat pengukuran IID dan IDSD di ruang rapat lantai 4 Kator Bappelitbangda Sulsel, Senin (1/8/2022).

Kegiatan yang dibuka Kepala Bappelitbangda Sulsel diwakili Sekretaris Badan Junaedi ini, diikuti peserta utusan dari 54 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemrov Sulsel. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peran serta dan partisipasi dari OPD provinsi, untuk dapat melakukan pengimputan data terkait dengan inovasi yang ada di OPD masing-masing untuk pengukuran IID dan IDSD tahun 2022.

Kepala Bidang Litbang Bappelitbangda Sulsel A. Rahmi Bahariwaty yang memimpin pertemuan tersebut menjelaskan bahwa nilai IID Sulsel tahun 2019 adalah 690 masuk kategori inovatif, pada tahun 2020 meningkat menjadi 2.530 dengan kategori sangat inovatif. Namun pada tahun 2021 nilainya menurun menjadi 49,24 dengan kategori inovatif.

Diakui bahwa, masih banyak OPD yang mengalami kesulitan dalam melahirkan inovasi. Masalah utamanya ada dua, pertama kita masih kesulitan menginventarisir inovasi apa yang bisa dihasilkan, yang kedua kita masih sulit membedakan yang mana inovasi dan yang mana tupoksi. Padahal menurutnya, pengembangan dari tuposi itulah yang banyak bisa dijadikan inovasi.

Dijelaskan, pada tahun 2021 dari 54 OPD lingkup Pemprov Sulsel baru 17 OPD yang melaporkan inovasinya. Namun kebanyakan inovasi ini tidak memiliki dokumen atau data pendukung.

Olehnya itu, untuk mendukung pelaksanan pengimputan data IID tahun 2022 diharapkan masing- masing OPD segera melaporkan inovasinya di Bappelitbangda Sulsel. Saat ini inovasi yang terdata baru ada 22 inovasi, dan diharapkan masing OPD yang telah melaporkan inovasinya dapat menyiapkan data-data pendukungnya.

Sementara itu, dari 22 inovasi yang sudah terdata di Bappelitbangda, terdapat 3 Inovasi dari Dinas Perpustakan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam pertemuan tersebut, Inovator inovasi Gerakan Mencerdaskan Anak Bangsa dari Desa (GeMAs De) Nazaruddin, dari DPK Sulsel menyatakan bahwa pada prinsipnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan sangat mendukung kegiatan pengimputan data dalam rangka pengukuran IID ini.

Menurutnya DPK Sulsel merupakan salah satu OPD yang pada tahun ini berhasil meloloskan tiga inovasinya dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIIP) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, dan ketiganya berhasil masuk TOP 50 KIPP Prov. Sulsel.

Tiga inovasi itu adalah, Inovasi Gerakan Mencerdaskan Anak Bangsa dari Desa (GeMAs De) yang dikawal Bidang Perpustakaan, Inovasi Gerakan Literasi Ibu dan Anak Terpadu di Perpustakaan (GeLIAT Pustaka) yang dikawal UPT Layanan Perpustakaan dan Inovasi Gerakan Tertib Arsip Sulawesi Selatan (Getar Sulsel) yang dikawal UPT Jasa Kearsipan bersama Bidang Kearsipan. Bahkan 2 inovasi DPK Sulsel ini  GeLIAT Pustaka dan Getar Sulsel berhasil lolos masuk TOP 30 KIPP Tingkat Sulsel dan selanjutnya mengikuti KIPP tingkat Nasional.

Untuk efektifitas pelaksanaan pengimputan data inovasi ini, disarankan agar pada pelaksanaan coaching nantinya, pihak Bappelitbangda dapat mengundang masing-masing inovator dari ketiga inovasi dari DPK Sulsel tersebut. (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *