Connect with us

Peristiwa

Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas Kemenko PMK Lakukan Kunjungan Kerja ke DPK Sulsel dalam Rangka Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi

Published

on

Asisten Deputi Literasi Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi
Spread the love

WARNASULSEL.com – Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Moliy Prabawaty di dampingi pejabat Koordinatornya Tri Haryanto dan Sub Koordinator Ferdiansyah melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan dalam Rangka Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi sekaligus sharing informasi dalam rangka penyusunan kebijakan peningkatan budaya literasi, Rabu (16/3/2021).

Kahadiran Tim dari Kemenko ini diterima Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Bidang Perpustakaan Yulianto, di dampingi Koordinator Pustakawan Sulsel Syamsul Arif, Pustakawan Senior Nilma dan Heri Rusmana beserta PIC Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklus Sosial Sulsel Nazaruddin.

Dalam sambutan penerimaannya, Yulianto menjelaskan berbagai hal terkait dengan kegiatan pembinaan dan pengembangan perpustakaan serta gerakan literasi yang dilaksanakan DPK Sulsel, dengan tagline Mencerdaskan Anak Bangsa  dari Desa. Bahkan dijelaskan Gerakan Mencerdaskan Anak Bangsa yang disingkat GeMAs De dan Gerakan Literasi Ibu dan Anak Terpadu di Perpustakaan disingkat GeLIAT Pustaka masuk dalam TOP 50 Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dipresentasikan di hadapan Panelis dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, Senin (14/3/2022).

Asisten Deputi Literasi Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi

Asisten Deputi Literasi Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi

Dijelaskan juga, Sulsel merupakan Provinsi yang pertama mereplikasi Program Prioritas Nasional Transforformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dengan jumlah penerima manfaat saat ini 252 perpustakaan. Selain itu, DPK Sulsel juga telah berkolaborasi dengan berbagai pihak baik itu Budayawan, Seniman dan para pegiat literasi untuk melaksanakan berbagai kegiatan pengembangan literasi termasuk pelestarian budaya, antara lain dengan menggelar Festival Aksara Lontaraq.

Sementara itu, Asdep Moliy Prabawaty menjelaskan, tujuan kunjungan kerjanya ke DPK Sulsel untuk berdiskusi untuk memperoleh masukan dalam rangka penyusunan kebijakan peningkatan budaya literasi. Begitu pula dengan apa yang bisa dikerjasamakan dengan DPK Sulsel dari program kerja yang dilakukan Kemenko PMK.

Dijelaksan bahwa pihaknya pada tahun 2021 telah menyelesaikan Naskah Akademik PJPL (Peta Jalan Pembudayaan Literasi) yang melibatkan 50 Kementerian Lembaga (KL) terkait. Kemudian ini akan diangkat lebih tinggi lagi sehingga ada payung hukumnya. Hasil rakor yang telah dilakukan belum lama ini dengan mengundang semua KL yang terlibat, diputuskan ini akan berbentuk Rancangan Peraturan Presiden (Perpres).

“Jadi nanti akan ada Peraturan Presiden terkait dengan pembudayaan literasi,” jelasnya.

Selain itu, menurut Moliy, kunjungannya ke Sulsel kali ini juga terkait dengan Aksara. Menurutnya, ada tiga aksara yang sudah masuk SNI yaitu Aksara Sunda, Jawa, Bali. Seharusnya Aksara Lontara ini juga sudah bisa masuk SNI, untuk perlu dilakukan upaya untuk mendorong agar Aksara Lontara ini juga bisa masuk SNI.

Lebih lanjut Moliy menjelaskan bahwa AsdepLIK juga memiliki program inisiatif Desa Literasi dan Inovasi. Pilot proyeknya nanti mungkin 20-50 desa, termasuk juga di Sulsel.

Terkait dengan Hasil rakor kemarin kita akan mencari itu, desa mana saja yang didata. Awal april kita akan rapat penentuan desa itu,” jelasnya.

Asisten Deputi Literasi Monitoring Pelaksanaan Budaya Literasi

Menambahkan penjelasan dari ibu Moliy, Tri Haryanto mengatakan bahwa pihaknya mendorong seluruh program kegiatan literasi inovasi itu, sebaiknya mulai dari desa.

“Ketika desa sudah bergerak, secara nasional pasti akan bergerak juga, sehingga kami mencoba mengkolaborasikan di desa itu, seluruh lembaga kementerian terkait akan masuk. Perpusnas melalui perpusda misalnya melakukan pengembangan perpustakaannya, nanti dari Kominfo dari Bakti membangun internetnya, Pariwisata akan memberikan pelatihan pariwisatanya, dari Pertanian misalnya mereka mengembangkan kapasitas masyarakat petaninya, sehingga memang ada suatu sinergi, ada suatu model yang bisa kita replikasikan ke daerah-daerah lain,” jelasnya.

Sementara itu, Ferdiansyah menjelaskan terkait dengan pengembangan Desa Literasi dan Inovasi ini pihaknya telah melakukan inisiasi pembicaraan awal dengan berbagai pihak di daerah, juga berbagai permasalah-permasalahan di daerah yang nanti akan menjadi bahan pembahasan dalam rakor yang akan datang. (naz)

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *