Connect with us

Peristiwa

Manisnya Valentine Dalam Perspektif Islam

Published

on

Spread the love

Sumber foto : tribunnews.com

Oleh : A. Muh. Rifky Nugraha

Bulan Februari selalu menjadi bulan istimewa dan yang paling dinantikan oleh sebagian besar umat manusia yang ada di benua barat, karena di bulan ini ada hari spesial untuk merayakan cinta dan romansa bagi insan yang menjalin hubungan kisah asmara, hari spesial itu dikenal dengan Valentine.

Valentine adalah budaya orang barat yang diartikan sebagai hari kasih sayang, di mana hari valentine identik dengan insan yang berpasangan dengan mencurahkan rasa cinta dan kasih sayangnya dengan ketulusan serta kebahagiaan terhadap pasangannya.

Valentine berawal dari kisah romantis layaknya Romeo dan Juliet, sepertinya keliru. Ya, awal mula Valentine berasal dari kisah pilu seorang pendeta Romawi bernama Santo Valentine. Melansir dari USA Today pada abad ketiga Romawi, ada seorang santo bernama Valentine de Terni yang dijebloskan ke penjara lantaran menikahkan sepasang kekasih secara diam-diam. Hal ini dinilai tak sesuai dengan keinginan Kaisar Claudius II.

Rupanya sang kaisar melarang pernikahan personel militer karena dinilai akan merusak konsentrasi atau perhatian mereka, dan pada akhirnya kinerja di medan perang kurang efisie. Selama mendekam di dalam penjara, Valentine bertemu dengan seorang sipir bernama Asterius. Pria ini sempat mengejek kemampuan Valentine sebagai imam Katolik dengan menantang sang pendeta menyembuhkan putrinya, Julia yang terlahir buta.

Santo Valentine lantas membacakan doa-doa untuk memulihkan kembali penglihatan Julia. Atas kuasa Tuhan, Julia pun benar-benar sembuh sehingga dapat kembali melihat. Asterius yang takjub atas kekuatan Santo Valentine akhirnya memeluk Kristen serta membebaskannya dari penjara.

Kabar ini sampai pula ke telinga Kaisar Claudius II. Tentu saja sang kaisar murka dan segera menurunkan perintah untuk memenggal kepala Santo Valentine dan Asterius pada 14 Februari 271 M.

Tepat di hari kematian Santo Valentine, dirinya sempat menuliskan sepucuk surat kepada Julia yang tertera “from your Valentine.” Hari kematian Valentine ini akhirnya menjadi cikal bakal perayaan 14 Februari yang dikenal sebagai hari kasih sayang.

Budaya valentine ini menjadi suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi orang-orang barat, karena di momen itu mereka akan mencurahkan cinta, ketulusan, kasih sayang dan romantisnya terhadap pasangan mereka.

Hari valentine telah menjadi kebiasaan tiap tahun bagi mereka yang hidup di dunia barat, valentine juga telah hadir dan tumbuh secara sakral bagi ummat Kristiani, perayaan yang dilakukan dengan kebahagiaan tentu menarik simpatik yang dimaknai sebagai suatu kesyukuran untuk melepas dan melupakan semua masalah-masalah yang dihadapi oleh setiap pasangan.

Budaya valentine yang hadir dan berkembang di barat, ternyata juga merambah ke Indonesia. Masyarakat di Indonesia pun jiga ikut merayakan dan meniru perayaan hari valentine dengan pasangan mereka. Romantisme dan penguatan hati dicurahkan dengan tulus bagi sejoli yang diterpa ombak asmara.

Melihat budaya valentine di era globalisasi saat ini, pasangan yang merayakan hal itu kadang kala melakukan hal yang bebas dan berada diambang batas kewajaran. Realitas yang terjadi saat ini, perayaan valentine bagi pasangan sejoli di Indonesia kadang kala banyak yang melanggar norma-norma keagamaan.

Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam tentu saja menjadikan perayaan valentine menuai kontroversi yang dianggap sebagai sesuatu yang melanggar nilai-nilai Islami. Hadirnya pesta dan perayaan yang dilakukan oleh pasangan yang belum mahramnya tentunya menghadirkan cikal bakal stigma buruk bagi individu yang paham dan banyak tahu soal nilai dan ajaran agama Islam.

Hal tersebutlah yang akan diramu dan analisis oleh penulis untuk menjadikan bahwasannya valentine dalam Islam tidak hanya dirayakan pada hari atau tahun tertentu.

Justru hari valentine inilah jika dibenturkan dalam konsep pemikiran Islami merupakan sesuatu yang dianggap baik oleh penulis. Dalam konteks Islam, hubungan kemanusiaan diikat dengan tali persaudaraan. Cinta, kasih sayang, saling melindungi dan saling membantu satu sama lain merupakan amanat yang tersurat dalam Alqur’an dan seruan Nabi Muhammad dalam Hadisnya.

Cinta yang diajarkan dalam Islam adalah bagaimana seorang muslim untuk saling mengingatkan dalam setiap perbuatan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Lalu, cinta dan kasih sayang itu diterapkan untuk saling menjaga ukhuwah Islamiyah satu sama lain. Tolong menolong, peduli dan simpatik dan ikhlas di setiap perbuatan dan tingkah laku setiap harinya merupakan wujud ketulusan hati dan kasih sayang yang begitu luar biasa.

Kentalnya sikap kepedulian, empati dan harmonisasi antar ummat merupakan konsep kuat yang menunjukkan jika konteks ini lebih keren untuk diamalkan dan terapkan setiap saat tanpa adanya hari-hari yang dianggap istimewa.

Perayaan hari Valentine di Indonesia sendiri, menarik perhatian khusus bagi penulis. Mengapa demikian? Karena hari yang dianggap spesial itu dapat menjadi sumber rezeki bagi ummat Islam yang bergerak di bidang bisnis. Seperti cokelat, bunga, fashion dan aksesoris-aksesoris perhiasan menjadi nilai rupiah yang menguntungkan.

Tidak sedikit umat Islam yang melakoni usaha tersebut, sehingga perayaan hari valentine ini menorehkan pengaruh positif bagi ummat Islam untuk menjadikan momen valentine sebagai ladang penghasilan. Hal itu tidak hanya diperoleh bagi pelaku usaha yang besar. Akan tetapi, pelaku usaha sederhana bahkan pelaku usaha kecil pun dapat merasakan dampak positif itu.

Perayaan valentine di Indonesia juga ditunjang oleh sejuta objek wisata yang sangat indah, otomatis mereka yang merayakan hari itu cenderung akan ke tempat wisata. Sehingga, ummat Islam yang menjadi pelaku usaha pernak pernik valentine benar-benar memperoleh ladang penghasilan yang cukup menguntungkan.

Meskipun valentine merupakan sesuatu yang kontroversial di Indonesia, khususnya di kalangan ummat Islam. Namun, di sisi lain valentine dapat berbuah manis bagi mereka ummat Islam yang berprofesi sebagai pelaku usaha pernak pernik valentine.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *