Connect with us

Peristiwa

Memasuki awal bulan Dzulhijjah: Prodi Ilmu Falak FSH UINAM gelar pengamatan hilal

Published

on

Spread the love

MAKASSAR, WARNASULSEL.COM. Memasuki awal bulan Dzulhijjah 1442 H, Program Studi Ilmu Falak melaksanakan pengamatan hilal awal bulan Dzulhijjah 1442 H / 2021 M, di Roftop Mall GTC Kota Makassar (10/07/2021).

Fatmawati, selaku Ketua Program Studi Ilmu Falak menuturkan bahwa, pada hari ini tinggi hilal telah berada di atas ufuk, dengan cuaca di Kota Makassar yang cukup cerah, tetapi belum dapat dipastikan hilal terlihat atau tidak.

“Program Studi Ilmu Falak telah melakukan perhitungan mengenai tinggi hilal hari ini, berdasarkan data yang ada  hilal sudah berada di atas ufuk, namun belum bisa diketahui apakah ada yang melihat atau tidak, saya berharap kepada masyarakat untuk tetap bersatu dalam menjalankan segala aktivitas ibadah dibulan Dzulhijjah ini”, tambahnya.

Di tempat yang sama, Muh. Rasywan Syarif selaku Dosen Prodi Ilmu Falak, ia menjelaskan bahwa tinggi hilal awal Dzulhijjah adalah 2° 44’, sudah berada di atas ufuk dan telah memenuhi standar penetapan awal bulan yang telah disepakati di Indonesia, artinya akan memungkinkan awal Dzulhijjah jatuh pada hari Ahad tanggal11 Juli 2021, tetapi untuk penetapan resminya, kita menunggu keputusan sidang isbat Kementerian Agama RI.

“Berdasarkan hasil perhitungan yang kami lakukan, tinggi hilal telah berada di atas  ufuk, untuk di wilayah Kota Makassar kami melaporkan kepada Kementerian Agama bahwa tidak berhasil melihat hilal, tetapi untuk diketahui tinggi hilal 2° 44’, telah memenuhi kriteria hilal imkanur rukyat”, ungkap Rasywan yang juga merupakan Pengurus Badan Hisab Rukyat SulSel.

Senada dengan itu, Kaharuddin selaku pengamat hilal mengungkapkan bahwa tinggi hilal secara perhitungan astronomis telah berada di atas ufuk, namun sangat sulit untuk terlihat dengan ketinggian hilal yang hanya 2° 44’ dan lama terlihat sekitar 15 menit di atas ufuk, salain itu juga cahaya matahari yang masih sangat kuat.

“Secara perhitungan astronomis, tinggi hilal telah berada di atas ufuk, namun untuk terlihat dengan menggunakan mata telanjang maupun teleskop masih sangat sulit, hal ini dikarenakan cahaya matahari masih sangat kuat dibandingkan dengan cahaya hilal, serta durasi hilal di atas ufuk sangat singkat sekirat 15 menit saja”, tutupnya.

Untuk diketahui, pengamatan hilal ini dilaksanakan secara tertutup dengan jumlah peserta yang terbatas dan sangat ketat dalam mematuhui protokol Kesehatan pencegahan penularan COVID-19.