Connect with us

Peristiwa

Ketua TP PKK Kota Makassar Apresiasi Keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel

Published

on

Spread the love

Ketua Tim Pengerak PKK Kota Makassar Indira Jusuf Ismail memberi apresiasi terhadap keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan.  Keberadaan Perpustakaan yang modern dan memenuhi standar ini diharapkan dapat mendukung Makassar menjadi Kota Dunia.

Respon positif terhadap keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel ini disampaikan istri Walikota Makassar Moh. Ramdan Pomanto ini ketika menerima audiens dari Pengelola Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel yang dipimpin oleh Kepala UPT Perpustakaan Abd. Hadi di dampingi Kepala Seksi Layanan Perpustakaan Umum dan Multimedia Hj. Feby Primajanti, Koordinator Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Hamriati bersama pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel, Selasa (4/5/2021) lalu di kediamannya.

Pada kesempatan itu, Kepala UPT Perpustakaan, Hadi melaporkan keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Sulsel yang mulai beroperasi Desember 2020, dan telah dikunjungi oleh pemustaka dari berbagai lapisan masyarakat baik yang bermukim di Makassar maupun dari luar daerah. Termasuk beberapa Ketua TP PKK dari kabupaten/kota di Sulsel juga dari provinsi lain telah berkunjung ke Gedung Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak yang pertama dan menjadi role model di Indonesia ini.

Kepala Seksi Layanan Perpustakaan Umum dan Multimedia, Feby juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholder termasuk PKK dan Dekranasda Sulsel untuk melakukan berbagai kegiatan pelatihan keterampilan seperti pembuatan konektor masker, bosara dan lain-lain bagi ibu-ibu termasuk ibu-ibu dari majelis taklim.

“Sekarang ini dengan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial maka perpustakaan bukan lagi hanya sekadar tempat untuk membaca dan meminjam buku, tetapi perpustakaan juga menjadi pusat kegiatan pelatihan bagi masyarakat sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya,” ujar Feby sembari menambahkan, “Makanya di layanan perpustakaan ibu dan anak, kami menyiapkan khusus Ruang Edukasi, sehingga ketika anak-anaknya belajar, membaca atau melakukan permainan edukatif, ibu-ibunya diarahkan untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh pengelola ataupun mitra kerja dari DPK Sulsel.”

Dalam rangka pengembangan perpustakaan ini, lanjut Feby, pihak pengelola juga telah melakukan  audiens ke berbagai pihak termasuk ke Konjen Jepang, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sulsel untuk meminta dukungan.

“Karena kemampuan APBD yang terbatas kami minta dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk dari perbankan untuk membantu sarana da sarana yang ada. Alhamdulillah kemarin kami dibantu oleh Ibu-Ibu dari Ikatan Wanita Perbankan (IWABA) Sulsel bantuan sarana permainan anak indoor dan outdoor dalam bentuk Pojok Baca Anak, fasilitas di ruang laktasi dan berbagai sarana lainnya yang nilainya 100 Juta Rupiah, yang diserahkan langsung beberapa waktu lalu oleh Ketua IWABA Sulsel kepada Plt. Ketua TP PKK Sulsel disaksikan  Kepala Perwakilan BI Sulsel, ” jelas Feby.

Sementara itu Ketua TPP Kota Makassar Indira Jusuf Ismail yang juga adalah Bunda PAUD Kota Makassar menyampaikan terima kasih atas kunjungan audiensi ini dan telah memberi informasi tentang Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak ini. Ia meminta agar keberadaan Layanan Perpustakaan ini dapat lebih disosialisasikan lagi sehingga masyarakat bisa tahu dan berkunjung ke sana. Ia juga berjanji akan berkunjung ke Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK Sulsel setelah Ramadhan nanti.

“Kita dari Kota Makassar juga mau sekali punya perpustakaan seperti itu, yang terintegrasi dengan PAUD, namun anggaran kita terbatas. Tapi Insya Allah nanti kita minta dukungan dari CSR pihak-pihak yang bisa membantu. Saya juga baru dua bulan lebih, jadi banyak yang perlu kita dibenahi kembali, karena kita mau Makassar menjadi Kota Dunia, standar-standarnya tentu saja sesuai Kota Dunia,” paparnya.

“Minat baca masyarakat kita masih rendah, dan ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua termasuk dari Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah harus punya perpustakaan. Kita juga pingin punya perpustakaan terintegrasi dengan PAUD yang sesuai standar di 15 kecamatan di Kota Makassar dan bisa menjadi percontohan, sehingga masyarakat menengah ke bawah juga bisa merasakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan standar, bukunya bagus, tidak robek-robek, menggunakan sistem komputerisasi, dan suasananya nyaman,” harapnya. * (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *