Connect with us

GEMA

Melalui Inovasi Badik Pustaka, Hery Sukses Menyabet Gelar Juara 2 Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2024

Published

on

Hery Pustakawan Kota Parepare Sabet Gelar Juara 2 Pustakawan Berprestasi Nasional 2024
Spread the love

WARNASULSEL.com – Pustakawan Dinas Perpustakaan (Disperpus) Kota Parepare, Hery, S.I.P., M.I.P. terpilih sebagai terbaik kedua dalam ajang pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2024.

Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sarullah dan Indarwati ini meraih juara setelah melalui berbagai macam seleksi yang ketat. Pada akhir Mei lalu ia lolos 15 besar dari ratusan pustakawan se Indonesia yang mendaftar ajang pustakawan berprestasi tersebut. Atas dasar itu, namanya muncul dalam flyer besar. Kini ia telah melewati tahap administrasi, portofolio, presentasi hingga wawancara.

Ia melanjutkan, capaian itu ia persembahkan untuk seluruh yang telah memberi inspirasi dan dukungan. Mulai dari keluarga, pemerintah melalui Dinas Perpustakaan, para pegiat literasi, dan elemen lainnya yang tidak sempat diurai satu demi satu.

Inovasi Badik Pustaka

Pada 2021 lalu, Dinas Perpustakaan Kota Parepare telah mendeklarasikan inovasi berbasis gerakan bernama Pengembangan Ide dan Inovasi Kepustakawanan, disingkat Badik Pustaka. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk merubah mindset masyarakat tentang perpustakaan. Deklarasi gerakan tersebut digelar di Toko Buku Interaksi, Jl Andi Mangkau Kota Parepare, Rabu (03/11/2021).

Inovasi Badik Pustaka karya Hery DPK Parepare

Inovasi Badik Pustaka karya Hery asal DPK Parepare

Lewat gerakan ini, perpustakaan yang dulunya hanya dianggap sebagai ruang simpan-pinjam buku semata, sedapat mungkin ditumbuh-kembangkan menjadi ruang pencerdasan kehidupan masyarakat.

Itulah sebabnya, gerakan ini menitikberatkan programnya pada tiga item utama. Yakni kajian, kepenulisan, dan kesenian, dengan melibatkan berbagai elemen mitra Dinas Perpustakaan. Mulai dari komunitas literasi, penulis, penerbit, seniman, sekolah, mahasiswa, dan lainnya. Tentu saja, gebrakan ini perlu untuk diapresiasi dan dikawal kedepannya, agar tidak sekadar menjadi wacana formalitas belaka.

Melalui inovasi ini, perpustakaan tidak boleh lagi dilirik sebagai tempat simpan-pinjam buku belaka. Namun, dipandang jauh lebih urgen dari itu. Yakni, sebagai ruang pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat agar mampu berkarya dari hasil berkegiatannya di perpustakaan

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Parepare, Drs. H. Ahmad, M.Si mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian prestasi tersebut. Ia berharap, prestasi yang ada bisa menjadi pemantik untuk terus melahirkan inovasi-inovasi terbaik berikutnya.

“Sukses selalu. Terima kasih karena telah berhasil membuktikan bahwa Pustakawan Parepare itu punya dedikasi,” jelas Ahmad.

Hery merupakan pemuda asal Dusun Kaluppang, Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. Ayah dan Ibunya sehari-sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan.

Alumni Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Hery telah menyelesaikan program magister di Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Lima tahun yang lalu, salah satu magister Ilmu perpustakaan UIN Alauddin juga, Irsan, turut menjadi perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan untuk ajang yang sama.

Hery, selain membuat inovasi Badik Pustaka, pria yang hobi kesenian musik ini rupanya juga telah menulis 3 buah buku. Di antaranya Rindu Tak Bertitik (Antologi Puisi), Harmonisasi Islam dan Perpustakaan (Skripsi yang Dibukukan) dan Pusaka Pustaka (Buku Solo berisi kumpulan esai).

Saat diwawancarai oleh jurnalis Warnasulsel.com melalui WhatsApp pada Jumat 28 Juni baru-baru ini, ia mengatakan bahwa dengan terpilihnya sebagai juara semoga ini menjadi stimulus baik.

“Semoga menjadi stimulus untuk terus berbuat yang terbaik,” katanya, “Karena seiring bertambahnya prestasi, bertambah pula ekspektasi.”

Alumnus Pondok Pesantren Al-Badar DDI Parepare ini mengatakan bahwa ia baru pertamakali mengikuti ajang ini.

“Pertama kali ikut dalam ajang Pustakawan Berprestasi Nasional, karena mensyaratkan minimal 3 tahun telah bekerja di perpustakaan,” tutupnya.

Berkat juara ini, dirinya diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan short training kepustakawanan selama sepekan di Singapura (*MgP)