Connect with us

Kampus

Tidak Terima Kampusnya Diduduki Preman Bayaran, Mahasiswa UPRI Tutup Jalan Gunung Bawakaraeng

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.COM., Selasa 17 mei 2022, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiwa UPRI  melawan mafia tanah  melakukan aksi demonstrasi di depan kampus satu UPRI  dijalan gunung bawakaraeng. Selain menutup jalan raya mereka juga membakar ban bekas sebagai bentuk protes atas tindakan penyerobotan dan pengerusakan kampus mereka oleh oknum-oknum preman yang sedang mencoba menguasai kampus mereka. Aksi ini berlangsung dari pukul 10 pagi hinggah pukul 5 sore, massa aksi memulai aksi kampanye dikampus 2 antang  dan melanjutkan aksi tutup jalan dikampus satu jln gunung Bawakaraeng hinggah sore hari.

Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa UPRI ini berangkat dari keresahan yang dialami seluruh warga civitas akademika UPRI yang tidak terima kampus satu UPRI yang beralamat dijalan gunung bawakaraeng dimasuki oknum-oknum preman dan melakukan aktivitas non akademik,dan melarang civitas akademika  dosen,staff, dan mahasiswa UPRI untuk melanjutkan proses belajar mengajar dikampus mereka seperti hari-hari biasanya.

Para oknum-oknum preman yang tergabung oleh beberapa ormas menerobos masuk kampus mereka sejak bulan suci ramadhan pada tanggal 15 april pada subuh hari, pihak yayasan dan Universitas bergegas kelokasi  untuk mengusir oknum preman yang datang mengatasnamakan perintah dari pak andi rachman (mantan bupati enrekang 1995-1998)tersebut, sempat adu mulut dan aksi dorong mendorong oleh kedua bela pihak namun ditengahi oleh pihak kepolisian. Saat itu pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak ada pihak yang boleh masuk sebelum ada proses hukum dari pihak kepolisian, dan siapapun yang masuk akan dijadikan tersangka. Pihak yayasan dan universitas menghargai opsi tersebut untuk menjaga keamanan kampus.

namun pada tanggal  29 april 2022 oknum-oknum preman tersebut kembali masuk menerobos kampus hingga ruangan yayasan dan fakultas Kampus satu, dan mengadakan acara buka puasa, dalam buka puasa tersebut bapak andi ranchman turut hadir dan beberapa orang-orang yang mengatasnamakan kampus UVRI yang  izin penyelenggaraan kampusnya telah ditutup oleh kemendikbudristekdikti. Setelah mereka berkegiatan beberapa atribut kampus UPRI Hilang,  spanduk-spanduk kampus mereka dirusak, mahasiswa menduga ada beberapa barang-barang milik fakultas, dan lembaga kemahasiswaan yang telah dicuri. Bahkan oknum-oknum tersebut dalam beberapa hari ini masih menduduki kampus mereka . itulah sebabnya para mahasiwa upri yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa UPRI Melawan Mafia Tanah’’melakukan aksi boikot jalan untuk mengusir para oknum-oknum preman tersebut dan melanjutkan aktifitas perkuliahan seperti hari biasanya.

Menurut doni salah satu kordinator aksi mengutuk tindakan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencoba menjadikan kampus kami sebagai arena pertarungan perebutan lahan, tentu saja tindakan ini adalah bagian dari potret kejahatan mafia tanah.

Syahrul aqil yang menjadi jendral lapangan meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes kota Makassar dan Polda Sul-sel Untuk menangkap para pelaku pengerusakan dan pencurian barang-barang milik kampus  mereka dan serius untuk mengusut otak pelaku pengrusakan dan penyerobotan kampus 1 UPRI .

Mahasiswa UPRI dan jajaran civitas akademika yang turut hadir dalam aksi sebagai bentuk simpati dan solidaritas masalah ini akhirnya berhasil memasuki halaman kampus satu UPRI dan setelah mediasi oleh pihak kepolisian mereka berhasil  mengusir oknum-oknum preman yang memasuki kampus mereka dan beberapa staff yang selama ini mengatasnamakan UVRI . ketua yayasan merekapun  Andi rachman  harus ikut angkat kaki dari kampus satu UPRI dan dikawal langsung dari pihak  Kepolisian demi mengantisipasi sesuatu yang tidak di inginkan.

Pihak kepolisian  akhirnya memberikan police line kampus satu UPRI untuk menjaga stabilitas keamanan kampus dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sambil menunggu laporan kehilangan dari pihak Civitas UPRI dan melanjutkan penyelidikan.

Jaya mahasiswa sospol merasa tuntutan aksinya belum  tercapai semuanya, sebab menurutnya pihak kepolisian harusnya memberikan izin kepada ketua-ketua lembaga kemahasiwaan untuk memeriksa  barang-barang disekertariat mereka , sebab kuat dugaan bahwa telah  terjadi pencurian selama ini dikampus mereka saat oknum-oknum premanisme memasuki kampus mereka. Bahkan pihak dekan fakultas kesehatan dan sospol juga belum diberi kesempatan untuk memeriksa kantor mereka sementara ada banyak barang-barang yang dinilai sangat berharga milik mereka yang belum mereka periksa.

Meskipun belum bisa beraktifitas  dan melanjutkan proses akademik dikampus satu, ketua YPTKD Dra halijah Nur Tinri M.Si menyatakan bahwa setidaknya pihak-pihak yang selama ini tidak bertanggung jawab atas Kampus satu sudah di strerilkan oleh pihak kepolisian berkat kegigihan mahasiswa dan universitas untuk memperjuangkan hak mereka. Kita tunggu saja keputusan hukum yang adil dari para penegak hukum. akta asli pendirian Nomor 9 tanggal 04 Agustus 1960, yang selama ini dipublikasi oleh pihak lawan kami untuk mengklaim memiliki hubungan historis dengan Universitas Veteran Republik Indonesia, aslinya ada pada kami. Ayah saya Almarhum Dr(HC) H.M Nurtinri adalah pendiri sekaligus rektor pertama UVRI sejak 1959-1992 dan mengukuhkannya  sebagai Rektor terlama UVRI.

Penulis: Ahmad Aidil Fahri

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *