Connect with us

Kampus

Sauq Ukkadz; Spirit untuk Membangun Self-Confidence

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.com – Ada ketakjuban pada mereka yang tidak mengalami tradisi mengaji sejak kecil, tetapi mereka dapat berbahasa Arab dengan percaya diri hanya dengan belajar bahasa Arab selama dua tahun.

Lalu mengapa yang bertahun-tahun bahkan setiap hari berhadapan dengan huruf-huruf Arab tidak juga percaya diri untuk berani menampakkan keberanian memulai berbahasa arab dengan percaya diri dan bangga.

Kepercayaan diri, keberanian dan kebanggan pada pembelajar bahasa adalah api yang dipegang oleh guru dan yang harus dipercikkan kepada minyak yang dibawa oleh pembelajar bahasa asing. Ketika api bertemu minyak, kepercayaan diri, kebanggan dan keberanian akan menyala menjadi obor penerang dan menerangi setiap kata yang hendak dirangkai.

Sauq Ukkadz adalah sepercik bara yang diharapkan menjadi api. Dilihat pertama kali dalam pembelajaran Sosiologi Sastra (Al Adab AL Ijtima). Betapa kelas-kelas kita terlampau lebar melangkah sementara bahasa belum juga berani diutarakan. Bukan karena tidak tahu, hanya karena potensi masih dalam kungkungan kecemasan dan ketakutan. Pembelajar sastra harus diajak melihat diluar batas-batas tembok pikiran. Imajinasi harus dipupuk sehingga visi dapat terlihat nyata.

Sepercik bara ini dibawa ke meja Jurusan diramu bersama dengan Kajur BSA, Saleh Syamsuri, Sekjur BSA, Ibu Marwati, Ibu NIsa dan Pak Imran dan dari HMJ Jusman , Ketua HMJ, Reski Awaliyah, Sekertaris HMJ, Rais Amin dan Aditya.

HMJ melihat bahwa mereka dipancing keluar dari zona nyaman mereka, dan mereka menerima tantangan itu. Kiki atau Rezki Awaliah dengan mata berbinar bercerita bahwa ia merasa tertantang, sementara Amin menyanggupi tantangan Ibu Nisa. Aditya yang mulai ragu karena melihat tidak ada dana di atas meja.

“Jangan mengemis, kalian bukan pengemis! Gunakan kesempatan ini, ini peluang kalian” Gertak ibu Nisa. “Dunia Bisnis bukan dunia yang ramah Anak Muda! Dunia ini kejam!” Tantang Ustadz Imran. “Kalian harus yakin, kalian harus beriman, teguhkan kepercayaanmu pada Tuhan bahwa niat baik itu selalu ada jalannya. Jangan bergantung pada uang saja, tetapi banyak potensi di luar sana yang dapat kita lihat.”

Dan Bismillah. Ibu Marwati sebagai bundanya BSA menyapu pundak anak-anak muda ini untuk mulai melangkah.
Penyelenggara acara ini adalah HMJ Bahasa dan Sastra Arab.

Kegiatan ini zero budget dan tidak mengedarkan proposal permintaan dana. Dana bersumber dari penjualan kupon yang dijual Rp. 20.000 untuk mahasiswa dan Rp. 50.000 untuk dosen. Pada acara Sauq Ukkadz, setiap kelompok dalam setiap tingkat diwajibkan menjual dan makanan Arab. Mereka memasak sendiri makanan Arab yang sebelumnya mereka tidak pernah tahu.

Mahasiswa BSA selama seminggu mencari dan belajar melalui youtube dan menemukan nama makanan Arab yang sebelumnya mereka tidak kenal.
Tanggal 29 September 2023 adalah hari yang ditentukan untuk melakukan kegiatan Sauq Ukkadz.

Nama ini diambil dari nama festival Seni yang diselenggarakan dalam sejarah sastra Arab klasik di kota Mekah. Pada saat itu, penyair Arab menyelenggarakan festival syair tahunan setiap musim panas.

Acara Sauq Ukkadz BSA diselenggarakan di parkiran Fakultas Adab dan Humaniora. Area parkiran ditutup dengan kain hitam dan ditengah arena didirikan tenda berwarna putih.

Tenda ini merupakan tempat makanan Arab dijajakan untuk dijual. Sekeliling arena tergantung poster tentang penyair dan karya sastra Arab, mulai dari syair, film novel dan sastra sufi. Di bagian timur arena, terdapat panggung yang didepannya terdapat kursi-kursi.

Sementara itu, di dekat tenda makanan, terdapat bangku dan beberapa tikar digelar. Semuanya digunakan untuk tempat bersantai, mendengar puisi arab, music arab sambal makan makanan Arab seusai pembukaan acara.

Acara dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan dosen yang dibuka oleh Wakil Dekan III. Acara ini sedianya dibuka oleh Dekan FAH, namun karena tertunda hingga satu jam lebih, maka Dekan dengan terpaksa harus menuju ke acara lain yaitu menghadiri audiens dengan ketua dan anggota DPRD Sulsel komisi E.

Meskipun demikian beliau memborong 10 kupan seharga Rp. 50.000.
Setelah semua peserta bergembira dengan excitement dan kenyang dengan makanan arab yang bergizi penuh nutrisi, acara dilanjutkan di dalam ruangan untuk acara seminar.

Kini giliran hati dan pikiran yang mendapatkan nutrisi. Prof. Dr. Yulianeta, MA, WD I dari UPI Bandung dan Ibu Dr. Zurmailis, MA, pendiri Teater Noktah, Pengasuh Taman Baca Tanah Ombak, pemain Film dan Dosen Sastra, berkenan mengisi acara Sauq Ukkas.

Prof Yulianeta membicarakan tentang kekayaan manuskrip yang tertulis dalam aksara serang (arab melayu) dan pengalamannya melakukan penelitian dan alih wahana bersama dengan mahasiswanya. Sementara itu Ibu Zurmailis berbicara tentang Nalar dan Sastra Islam.

Acara berlangsung khidmat meski listrik sedang padam. Namun jendela-jendela yang terbuka memberi seberkas cahaya hingga sore hari.

Semoga hari itu melelehkan sedikit kebekuan dalam diri, dan memupuk sedikit keberanian dan kepercayaan diri.

Refleksi Dr. Rosma Tami, MA

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *