Connect with us

Kolom

Menuju Pergantian Aristokrat Baru 2024

Published

on

Spread the love

Oleh: Muh. Zulhamdi Suhafid

(Presidium Nasional Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia Koordinator Wilayah V)

Sejak masa kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Indonesia tetap masih menghadapi berbagai gejolak permasalahan untuk membangun kembali negeri nusantara ini menjadi negara yang berdaulat. Kedaulatan  sebuah negara tidak terlepas daripada adanya seorang pemimpin yang akan menahkodai sebuah wilayah. Dimana pada saat itu, masih banyak daerah diberbagai provinsi yang menggunakan sistem kerajaan seperti kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu kabupaten yang pernah mempraktekkan sistem kerajaan dalam menjalankan pemerintahan. Seiring berjalannya waktu, semua kerajaan yang ada di Indonesia sepakat untuk bersatu dan menjadi sebagai negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya, semenjak Reformasi tahun 1998, dimana pada saat itu Presiden Soeharto dilengserkan dari Jabatannya karena tidak mampu menjawab berbagai gelombang persoalan di negeri ini. Sehingga Indonesia keluar dari sistem Pemerintahan yang otoriter dan sentralitas.

Pada tahun 2004, Indonesia memulai membuka gerbang Demokrasi dalam memilih seorang pemimpin pemerintahan baik itu pusat maupun daerah. Jeneponto sendiri juga melakukan Pesta demokrasi pada saat itu untuk memilih seorang calon Bupati. Yang menarik untuk diketahui adalah didaerah yang notabenenya disematkan sebagai Kota kuda, Bupati terpilih dari tahun ke tahun selalu dari kalangan Aristokrat yang notabenenya mereka dari keturunan Kerajaan yang pernah memimpin sebelum adanya sistem pemerintahan demokrasi.

Dan pada tahun 2024 saat ini, melihat dari 4 calon kandidat yang telah mendaftarkan diri ke KPU, masih dari kalangan-kalangan Aristokrat. Sehingga hal ini yang kemudian masyarakat sebut sebagai hanya pergantian kaum” Aristokrat (bangsawan). Sebab, Tidak pernah ada dari kalangan yang bukan bangsawan yang menyatakan diri untuk maju dalam Pilbup.

Karena adanya stigma negatif dimasyarakat bahwa yang berhak memimpin adalah hanya dari kalangan-kalangan Aristokrat. Oleh karena itu, harapan demi harapan untuk kedepannya, Jeneponto bisa dipimpin dari kalangan yang bukan dari golongan kaum-kaum Aristokrat. Akan tetapi, ini bukan tentang Aristokrat dan bukan Aristokrat yang akan memimpin Jeneponto, namun tentang siapa yang ingin mewujudkan harapan rakyat menuju Jeneponto menjadi daerah yang maju dan makmur.

Selamat berpesta demokrasi dalam momentum PILKADA 2024, semoga dari 4 calon kandidat tersebut, ada yang mampu menjawab berbagai gelombang persoalan di Butta Turatea yang tercinta. Salamakki Kareng.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *