Connect with us

Kolom

Makhluk Gaib dalam Islam

Published

on

Makhluk Gaib dalam Islam
Spread the love

Apa kalian tahu apa itu makhluk gaib? Pastinya sudah banyak yang tahu kan, tetapi walaupun kalian tahu aku akan tetap menjelaskan sedikit tentang makhluk gaib.

Kata makhluk gaib memang sudah sering terdengar dan sudah tak asing lagi di telinga kita. Makhluk gaib sering juga disebut dengan makhluk astral, makhluk tak kasat mata dan makhluk halus yang berarti makhluk yang tidak dapat di lihat atau di jangkau oleh Panca Indra manusia.

Makhluk gaib pada umumnya sama saja seperti kita, sama-sama makhluk ciptaan Tuhan dan sama-sama punya tujuan.

Bukan hanya itu saja makhluk gaib juga ada yang baik, ada yang jahat, ada yang taat, ada yang bakhil, ada yang pintar, ada yang bodoh, ada juga yang mengikuti ahli Sunah dan ada juga yang sesat.

Adapun yang sering di sebut makhluk gaib diantara-Nya adalah Malaikat, jin, iblis dan syaitan. Ke empat makhluk ini mempunyai sifat, tujuan dan karakter yang berbeda-beda. Adapun yang pertama ialah Malaikat, malaikat adalah makhluk surgawi yang di ciptakan Allah dari nur (cahaya) untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang telah Allah tetapkan untuknya. Malaikat termasuk bagian dari rukun iman yang enam.

Malaikat juga termasuk makhluk Allah yang taat dan rajin dalam urusan ibadah. Malaikat suci dan bersih dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti lapar, sakit , makan,tidur, bermain, dan hawa nafsu.

Malaikat selalu berzikir dan bertasbih sepanjang siang dan malam. Maka dari situ kita sebagai makhluk biasa sudah sepatutnya meneladani sifat-sifat malaikat.

Makhluk gaib yang selanjutnya adalah jin, iblis dan syaitan. Ketiganya merupakan makhluk yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. Adapun perbedaan ketiga adalah Jin merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari api.

Sebagaimana firman Allah SWT “Dan sungguh kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat yang kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk, dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang panas” (Q.S Al Hijr: 26-27).

Di dalam Al Qur’an Jin dijelaskan secara harfiah yang bermakna sesuatu yang tersembunyi. Maka, makna tersebut menjelaskan bahwa jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh manusia kecuali ia mempunyai kemuliaan (Karomah).

Selanjutnya adalah iblis, dalam bahasa Arab iblis merupakan kalimat dari kata”balasa” yang berarti “ia menyesal” maka makna dari kata iblis ialah hak yang menyebabkan penyesalan. Iblis adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berasal dari jin. Iblis juga merupakan makhluk yang membangkang secara langsung ketika di suruh sujud kepada manusia pertama yang diciptakan Allah yaitu nabi Adam as.

Adapun dalil yang mengatakan bahwa iblis adalah keturunan jin, “Ingatlah ketika kami berkata kepada malaikat ; sujudlah kalian kepada Adam! Maka mereka semua sujud kecuali iblis. Dia dari golongan jin dan yang membangkang perintah Allah “(Q.S Al Kahfi:50).

Dan yang terakhir adalah syaitan, dinamakan syaitan karena berasal dari kalimat “syutun” yang berarti jauh, karena ia jauh dari Rahmad Allah. Dalam memahami syaitan, ada prinsip yang harus kita pegang yaitu setan itu sifat dan jin itu makhluk. Karena syaitan itu sifat, maka dia akan menempel pada makhluk bukan berdiri dengan sendirinya.

Syaitan itu adalah sifat untuk menyebut seseorang yang tidak taat kepada Allah, selalu membangkang, bakhil, suka berbuat maksiat, selalu melanggar aturan dan semacamnya.

Umar Sulaiman Al asyqor berkata “Syaitan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang” ( Alamul jinni was syayathin hal.16)

Penulis: Siti Asiah, Mahasiswa Institut teknologi dan bisnis Ahmad Dahlan Jakarta

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *