Connect with us

Daerah

InOMN 2019, Astronom Amatir Makassar ajak masyarakat amati bulan

Published

on

inomn 2019
InOMN 2019

InOMN 2019

 

WARNASULSEL.com – Astronom Amatir Makassar (AAM) bekerjasama dengan IAIN Bone menggelar acara pengamatan bulan bersama di Anjungan Bugis Pantai Losari, Sabtu (5/10/2019) malam.

 

Kegiatan ini dalam rangka memperingati International Observe the Moon Night (InOMN) tahun 2019 atau hari pengamatan bulan internasional.

 

“Ini merupakan kegiatan tahunan dari AAM,” ujar Dimas Suharto, founder AAM.

 

 

Kegiatan pengamatan bulan ini sendiri juga dilakukan oleh berbagai komunitas di Indonesia.

 

“Kalau di Sulawesi, ada dua. Satu di sini dan yang lain di Gorontalo. Di sini kita juga kerjasama dengan IAIN Bone dalam penyediaan teleskop,” kata Dimas menjelaskan.

 

 

Halaman Web NASA

Halaman Web NASA

 

Tak butuh waktu lama, masyarakat pun berduyun duyun memenuhi lokasi pengamatan bulan itu.

 

Ada empat teleskop yang disediakan. Masing masing jenisnya ada refraktor dan reflektor. Sedangkan mounting ada alt-azimut dan equatorial.

 

Komunitas Astronom Amatir Makassar atau AAM ini sendiri terdiri dari beberapa mahasiswa, dosen dan juga dokter yang memiliki hobi yang sama yaitu mengamati benda luar angkasa.

 

 

Adapun mahasiswa yang datang pada saat kegiatan InOMN 2019 ini di antaranya berasal dari jurusan Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar, jurusan Fisika UNHAS, Fisika UNM, Ekonomi, dan jurusan Sastra Jepang.

 

Dimas menilai, tujuan utama InOMN ini digelar karena ia ingin memasyarakatkan sains.

 

“Kebanyakan kita tahu (luar angkasa) itu dari sains fiction, dari buku buku, nah di sini kita mengenalkan kepada masyarakat secara langsung tentang astronomi, kami juga memberikan info tentang fase fase bulan,” lanjut Dimas yang juga alumni dari jurusan Pendidikan Fisika UNM ini.

 

 

Richa Amalia, salah satu masyarakat yang hadir di kegiatan ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini menarik karena dapat memancing rasa ingin tahu masyarakat.

 

“Setiap tahun ini kan sengaja dikasih gratis untuk publik, untuk edukasi kepada masyarakat dan anak anak. Mereka dipancing rasa ingin tahunya. Satu kali suka ilmu pengetahuan, itu akan mereka cari lagi terus menerus, ujar Richa yang juga telah bergabung menjadi anggota AAM.

 

Swadaya

 

Untuk penyediaan teleskop pada InOMN 2019, AAM melakukan swadaya.

 

Menurut Dimas, yang kini menjabat pembina AAM saat ini AAM sendiri memiliki dua teleskop, sedangkan yang satunya milik IAIN Bone dan satunya lagi milik anggota AMM.

 

“Kami ada plan, mau beli yang automatic, harganya sekitar 36 juta rupiah,” kata Dimas.

 

 

Di tempat yang sama, hadir Nadya Faizal, dosen Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum Islam IAIN Bone.

 

Nadya Faizal yang saat ini mengajarkan mata kuliah Ilmu Falak di kampusnya tersebut datang langsung ke Makassar membawa mahasiswanya sebanyak 58 orang.

 

“Ya, kami datang ke event hari pengatamatan bulan sedunia ini, sekalian supaya ramai dan lebih besar,” katanya.

 

“Kita hubungkan dengan agama, ada banyak mahasiswa saya yang tertarik. Mahasiswa saya bisa jadi lebih mengetahui bulan lebih dalam, bahwa ini loh penciptaan Allah itu bagus,” ungkapnya. [mgp]

 

 

 

 

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *