Connect with us

Kolom

Cegah Gangguan Kesehatan Mental Dengan Peran Penting Keluarga

Published

on

Spread the love

Oleh : Nurfitraeny Ramadhany AR

Menciptakan suasana yang harmonis, nyaman, aman dan damai bagi setiap orang tidaklah mudah. Tetapi keadaan seperti itu adalah impian semua orang untuk menikmati kehidupan di dunia ini, tanpa adanya gangguan atau pengaruh luar yang dapat merusak kesehatan mereka, terutama kesehatan mental seseorang di dalam keluarga.

Kesehatan mental menurut WHO adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.

World Federation of Mental Health (WFMH) menetapkan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Mental Health Promotion and Suicide Prevention. Tema tersebut didasarkan pada prevalensi bunuh diri yang kian meningkat. Menurut data WHO lebih dari 800.000 orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 1 orang setiap 40 detik karena bunuh diri. Sejalan dengan situasi global.

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa 7 dari 1000 Rumah Tangga terdapat anggota keluarga dengan Skizofrenia/Psikosis.

Lebih dari 19 juta penduduk usia diatas 15 tahun terkena gangguan mental emosional, lebih dari 12 juta orang berusia diatas 15 tahun diperkirakan telah mengalami depresi. Sedangkan, WHO (2010) menyebutkan angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8% per 100.000 jiwa.

Melihat prevalensi gangguan jiwa yang semakin meningkat, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mengendalikan gangguan jiwa, diikuti instansi dan masyarakat. Dengan adanya pencegahan dan pengendalian penyakit di harapkan dapat mengurangi penderita gangguan jiwa di Indonesia melalui peran keluarga yang lebih memberikan pengaruh terhadap penderita.

Memiliki keluarga yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula dalam kehidupan kita, hidup di dalamnya dengan rasa aman dan nyaman menjadi tempat bersandar yang tepat, menceritakan segala keluh kesah, menjadi motivator terbaik, pemberi saran terbaik dan menerima segala kekurangan kita.Di dalam Keluarga Hubungan ini akan semakin erat karena terbentuk dari ikatan emosional antar individu anggota keluarga. Semakin kamu menghargai kehadiran mereka, maka akan semakin dalam pula makna keluarga yang dirasakan.

Dengan adanya keluarga hidup terasa lebih lengkap, kesehatan lebih terjaga. Sebagian manusia mungkin belum bisa merasakan keluarga yang sebenarnya, keluarga yang memberikan rasa nyaman dan aman, yang menjadikan kesehatan mentalnya terganggu yang malah menjadikan keluarga sebagai tempat yang membuat mereka tertekan, terasingkan, dan malah tidak di anggap dalam keluarga tersebut. Kemudian mereka mencari kebahagiaan dengan kebebasan di luar rumah.

Adapun Dampak hubungan positif dalam keluarga yaitu Ketika hubungan keluarga stabil dan mendukung, seseorang yang memiliki masalah atau gangguan kesehatan mental mungkin lebih responsif terhadap pengobatan. Persahabatan, dukungan emosional, dan seringkali dukungan ekonomi berdampak positif pada seseorang yang menghadapi masalah kesehatan mental.

Sementara beberapa orang yang mengidap masalah kesehatan mental mungkin memerlukan dukungan keluarga yang kuat, yang lain mungkin hanya membutuhkan bantuan transportasi untuk mendapatkan perawatan atau ditemani setiap hari dalam proses pemulihan masalah kesehatan mental.

Sementara itu, hubungan keluarga yang negatif dapat menyebabkan stres, berdampak pada kesehatan mental, dan menyebabkan gejala gangguan fisik. Keluarga yang tidak mendukung dapat mengurangi kesehatan mental seseorang dan atau menyebabkan penyakit mental kian memburuk.Sebagian besar perawatan yang sering diandalkan oleh penderita kesehatan mental adalah dari keluarga, jadi ketika anggota keluarga menolak dukungan ini, proses pemulihan dapat terpengaruh secara negatif.

Ada beberapa jenis masalah kesehatan mental yang bisa terjadi akibat hubungan keluarga yang tidak baik, yaitu: tindak kekerasan, stress kronik, dan lain sebagainya yang dapat memperburuk keadaan.

Hal tersebut yang harusnya lebih diperhatikan agar tidak terjadinya gangguan kesehatan mental pada anak yang disebabkan oleh keluarga itu sendiri. Masih perlu perhatian orang tua dan pengawasan yang lebih terhadap anak agar mereka merasa nyaman dan aman tanpa adanya tekanan.

Mari bersama kita jaga diri, jaga kesehatan keluarga, dari ancaman gangguan mental yang akan memperburuk hubungan keadaan serta merusak keluarga. Mari kita cinta keluarga dan lebih memahami satu sama lain dalam keadaan apapun.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *