Asyik! Laris Mengajar Kembali Hadir. Yuk Intip Keseruannya!

Oleh : Shiva Qolbi Nuriya

“Meneguhkan semangat belajar, meningkatkan nilai pilar pendidikan.”

Itulah semboyan Laris Mengajar Batch 6 yang dilaksanakan pada 17 Oktober 2022 lalu.

Sejumlah 41 relawan pengajar sekaligus panitia Laris Mengajar berkunjung ke MI YASPI Losari II, Magelang, Jawa Tengah dalam rangka pengabdian masyarakat yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bawah naungan komunitas Dialetika Laris. Kegiatan ini mengirim dua kloter rombongan yakni kloter pagi dan siang. Kloter pagi berangkat pada pukul 21.00 WIB agar keesokan harinya mereka dapat mengajar pada pukul 07.00 WIB dan kloter siang memulai pemberangkatan pada pukul 06.00 WIB untuk mengajar pada pukul 09.00 WIB.

https://www.instagram.com/reel/Cj2txT5gc0N/?igshid=MDJmNzVkMjY%3D

Antusiasme pengajar dan siswa dapat terlihat ketika mereka berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara bendera dengan khidmat. Kepala sekolah beserta jajaran guru memberi sambutan volunteer Laris Mengajar dengan hangat. Setelah upacara, para siswa memasuki ruang kelas masing-masing untuk membaca juz amma dan asmaul husna yang dibimbing oleh relawan hingga pukul 08.00 WIB. Seluruh acara pembukaan pun selesai, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar dan mengajar.

Proses KBM dimulai dengan smart session dimana para siswa diberi kuis tentang kepahlawanan dan sejarah. Sekitar pukul 09.00 WIB volunteer yang mendapat bagian fun session memasuki kelas masing-masing. Di sesi ini para siswa diajak untuk bernyanyi dan bermain bersama.

Para siswa TK yang berjumlah 40 siswa dan siswa MI yang berjumlah 111 siswa melakukan berbagai permainan interaktif mulai dari tepuk mandi hingga ice breaking yang menghilangkan kepenatan belajar siswa. Para siswa baik TK maupun MI terlihat sangat aktif dan antusias. Kesenangan dan canda tawa terdengar memecah kesunyian sekolah yang terletak di tepi desa ini. Gurat senyum di wajah mereka tergambar jelas. Setelah satu jam menemani kegembiraan sesi fun, volunteer beranjak ke sesi berikutnya yakni creative session.

Di sesi ini, para siswa dibagi menjadi dua kategori, yang pertama membuat mozaik dari biji-bijian seperti kacang hijau, jagung, beras putih, dan beras merah di atas kertas yang sudah bergambar seperti pisang, bunga matahari, kura-kura, dan ikan. Kreativitas siswa terlukis sangat jelas. Ada yang menggunakan warna coklat untuk warna pisang sebagai tanda buah yang sudah busuk, ada yang menggunakan kacang hijau untuk mewarnai ikan, ada yang menggunakan beras putih untuk kura-kura dan lain sebagainya.

Tak hanya soal warna, karakteristik siswa juga tercermin dengan cara siswa merapatkan biji-bijian, apakah itu renggang, rapat, atau bahkan berantakan. Kategori kedua yakni menuliskan cita-cita di sticky notes yang disediakan panitia. Para siswa menuliskan berbagai cita-cita seperti dokter, tentara, polisi, guru, dan masih banyak lagi.

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.30 tanda untuk menunaikan sholat dhuhur. Meskipun hujan deras menerjang, semua siswa bergegas menuju surau yang jaraknya tidak jauh dari sekolah. Tak lupa siswa bersama-sama melakukan puji-pujian dan sholawat. Setelah menunaikan ibadah sholat dhuhur, para siswa kembali teras sekolah dan sampailah ke rangkaian acara terakhir yakni penempelan pohon cita-cita dan cap tangan bersama. Siswa menuju ke teras sekolah dan masing-masing menempelkan sticky notes mereka ke pohon cita-cita.

Selain itu, para siswa berbaris untuk menempelkan telapak tangannya ke cat warna-warni untuk menjadi cap di kain putih lebar. Setelah semua rangkaian acara selesai, semua relawan dan siswa berkumpul ke aula untuk melakukan sesi foto bersama.

“Seneng banget bisa berkolaborasi bareng kalian. Semoga next event bisa bareng lagi yaa. Dari aku pribadi mohon maaf banget jika banyak kekurangan dan kesalahan dalam kegiatan laris mengajar ini.” ujar Fikri Halwan, ketua Laris Mengajar Batch 6.

“Dare To Move, Dare To Change, Dare To Inspire” ~Dialektika Laris