Connect with us

Kampus

Prodi Ilmu Politik UIN Alauddin Gelar Praktisi Mengajar

Published

on

Spread the love

Dosen Ilmu Politik, Tomy Satria Yulianto dan Mahasiswa Ilmu Politik Angkatan 2021 Melakukan Foto Bersama, Pada Kuliah Umum Praktisi Mengajar. Selasa (20/06/2023).

WARNASULSEL.COM – Program studi (Prodi) Ilmu politik UIN Alauddin menggelar praktisi mengajar dalam kuliah umum sistem Pemilu dan kepartaian, bertempat di Lecture theatre (Lt) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Kamis (22/06/2023).

Acara ini merupakan salah satu program turunan dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kuliah umum ini bertajuk “Tata kelola partai politik dalam fungsi pendidikan politik generasi Z menjelang pemilu,” narasumber yang dihadirkan yaitu mantan Wakil Bupati Bulukumba periode 2016-2021, Tomy Satria Yulianto.

Dosen pengampu mata kuliah sistem kepartaian dan keterwakilan, Reskiyanti Nurdin mengatakan, peserta yang mengikuti acara tersebut adalah mahasiswa ilmu politik angkatan 2021 semester IV yang telah menjalankan kurikulum MBKM.

“Angkatan 2021 ini adalah angkatan pertama terimplementasi kurikulum MBKM, dimana salah satu programnya yaitu praktisi mengajar,” katanya.

Lebih lanjut, Alumnus Ilmu Politik Universitas Hasanuddin itu, mengatakan praktisi yang mengisi kuliah umum ini adalah politisi yang telah berpengalaman dalam aktivitas partai dan perwakilan.

“Pak Tomy dianggap representatif sebagai praktisi yang pernah menjabat di lembaga legislatif dan eksekutif di Kab. Bulukumba,” ucapnya.

Saat menyampaikan materi, Tomy Satria Yulianto mengatakan, setuju ketika sistem Pemilu proporsional tertutup diterapkan, sistem ini dapat menggali potensi kader Parpol dan meminimalisir praktik money politik.

“Sistem Pemilu tertutup memberikan ruang bagi Parpol untuk memberdayakan potensi kadernya. Selain itu, sistem proporsional tertutup akan mengurangi politik uang atau politik transaksional itu akan berkurang,” paparnya

Mahasiswa ilmu politik angkatan 2021, Muh Ishar menuturkan, materi yang ia peroleh dari acara itu adalah generasi muda harus membangun kesadaran dalam mengimplementasikan partisipasi politik pada Pemilu.

“Sebagai generasi muda kita perlu meningkatkan partisipasi politik, jangan sampai kita menuntut banyak kepada pemerintah, kalau pada saat pemilihan kita lebih apatis terhadap pemilu,” pungkasnya.

Penulis : A. Muh. Rifky Nugraha

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *