Connect with us

Kolom

Hubungan Kebiasaan Menonton TV dengan Obesitas pada Anak-Anak Sekolah

Published

on

Spread the love

Oleh : Diana Pangastuti

Rutinitas anak di rumah seringkali diabaikan oleh orang tua. Ini terjadi karena orang tua terlibat dalam aktivitas dan pekerjaan lain. seperti rutinitas menonton televisi yang merupakan bagian dari aktivitas ringan yang sering dilakukan anak-anak. Menatap TV membuat anak-anak terdiam beberapa detik. Buat mereka lebih sedikit bergerak, berjalan dan berlari sehingga pekerjaan yang sebenarnya berkurang. Salah satu faktor yang menyebabkan anak mengalami obesitas adalah penurunan aktivitas fisik. Anak-anak yang melakukan aktivitas fisik di dalam ruangan, seperti aktivitas layar, lebih cenderung mengalami obesitas dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas layar lebih sedikit.

Hal itu dikarenakan untuk menonton televisi merupakan kegiatan yang tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga yang dimiliki oleh anak-anak. Karena saat anak-anak menonton televisi mereka hanya menatap layar dan apa yang ditampilkan di dalamnya sehingga mereka tidak bergerak untuk melakukan aktivitas fisik. Apabila kegiatan tersebut harus dilanjutkan oleh anak-anak dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti pada anak menjadi minus, pola makan anak tidak teratur, pola makan tidur anak tidak teratur, dan aktivitas fisik mengalami penurunan. Hal ini dapat berakibat fatal bagi kondisi tubuh saat. Tubuh yang akan menjadi lemah dan kekurangan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada diri anak-anak tersebut

Pola makan kita juga memberikan pengaruh besar dari kondisi tubuh kita. Kita harus pintar-pintar dalam mengatur pola makan kita sehari-hari. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa pola makannya juga dapat berbahaya bagi tubuh kita dan menyebabkan kita mengalami obesitas. Contoh pola makan yang dapat menyebabkan obesitas adalah kita banyak mengonsumsi makanan yang berminyak berlemak dan manis, seperti makan gorengan, kue, daging, dll. Memakan makanan dalam jumlah banyak dalam jangka waktu yang singkat juga dapat memicu terjadinya obesitas. Selain itu hal-hal seperti kurangnya makan sayur dan buah juga dapat berpengaruh. Hal inilah yang membuat kita harus memperhatikan pola makan dan makanan apa saja yang dapat kita makan untuk menjaga agar tidak terjadi obesitas.

Pengurangan aktivitas fisik pada akhirnya akan membuahkan hasil. Anak-anak yang tidak banyak bergerak lebih banyak naik berat badan karena mereka tidak berolahraga untuk membakar kalori. Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu menonton televisi lebih cenderung menjadi gemuk. Peningkatan perilaku menetap dan penurunan aktivitas fisik adalah dua faktor yang berperan untuk peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas pada anak di seluruh dunia.

Semakin lama seorang anak menonton televisi, semakin banyak iklan makanan yang mereka lihat, yang dapat berdampak pada kebiasaan makan mereka dan mengakibatkan semakin sedikit waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik. Apakah orang tua memiliki televisi untuk anaknya di rumah dapat berdampak pada pola menonton televisi, seperti jumlah waktu anak menonton dalam sehari. Dampak dari orang tua, misalnya standar yang diberikan dalam duduk di depan TV juga dapat mempengaruhi berapa lama anak menatap TV.

Waktu aktivitas harian yang direkomendasikan untuk anak usia 1 hingga 5 tahun merupakan tiga jam untuk aktivitas ringan misal berjalan kaki ke sekolah. Selain menurunkan faktor risiko yang berhubungan dengan risiko penyakit kronis, aktivitas fisik pada anak usia 2 hingga 5 tahun berfungsi untuk melatih keterampilan otot dasar dan mengurangi risiko obesitas pada anak. Hal ini didukung oleh pernyataan Bates (2006) bahwa pengeluaran energi aktivitas fisik berkorelasi langsung dengan keseimbangan energi. Agar tubuh aktif, tidak perlu dilakukan sekali. Itu sebabnya saya merekomendasikan untuk menyebarkan latihan selama seminggu. Dengan menyeimbangkan perubahan asupan energi dan pengeluaran kalori, aktivitas fisik mengurangi kemampuan tubuh untuk menyimpan dan menumpuk lemak serta menurunkan risiko obesitas.

Selain itu untuk mengatasi terjadinya obesitas pada diri kita juga dapat diatasi dengan meminum obat penurun berat badan. Akan tetapi daun meminum obat untuk menurunkan berat badan biasanya memiliki dampak negatif di dalamnya yang dapat dirasakan sebagai efek samping. Contoh dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah menjadi ketergantungan obat dan tidak bisa lepas dari obat tersebut, dapat memicu gangguan pada pencernaan, dapat menyebabkan kita kurang baik ke kamar mandi, kondisi metabolisme tubuh menjadi tidak teratur dan berantakan, dan dapat menyebabkan meningkatnya daya detak jantung.
Edukasi tentang pentingnya menjaga gaya hidup sehat dan berolahraga yang cukup sangat penting. Orang tua memainkan peran penting dalam memastikan bahwa anak-anak mereka tetap pada jadwal aktivitas mereka dan makan makanan yang sehat, membatasi asupan makanan cepat saji dan makanan ringan bila diperlukan. Anak-anak tidak dapat mengubah rutinitas makan dan aktivitas fisik mereka sendiri. Mereka membutuhkan dorongan dan dukungan keluarga.

Selain itu, guru berperan penting dalam membatasi akses siswa terhadap makanan saat jam istirahat dan meningkatkan aktivitas fisik dengan memaksimalkan jam olahraga di sekolah. Anak-anak akan memiliki banyak kesempatan yang lebih baik untuk mempertahankan berat badan yang sehat hingga dewasa jika mereka mengembangkan kebiasaan sehat selama masa kanak-kanak. Padahal, anak mengalami perkembangan yang luar biasa, perubahan hormonal dan perubahan sosial yang seringkali membuat anak makan berlebihan, dan anak yang dinamis umumnya akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat. Dari beberapa dampak tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih baik kita mengurangi berat badan dan mencegah terjadinya obesitas dengan melakukan aktivitas fisik saja tidak menggunakan obat – obatan.

Karena obat – obatan memang digunakan untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Tetapi dapat juga menimbulkan penyakit lainnya muncul dalam tubuh kita. Oleh karena itu, baik – baiklah kita menjaga kondisi tubuh kita dan pola makan serta pola tidur kita agar terhindar dari obesitas.

*Diana Pangastuti-Sragen (Jawa Tengah)

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *