Connect with us

Kampus

Gaya Hidup Sedentary Life

Published

on

Gaya Hidup Sedentary Life
Spread the love
  • Oleh : Mifta Hul Jannah

Zaman sekarang baik itu remaja maupun orang dewasa sudah dipengaruhi oleh kecanggihan ilmu dan teknologi sehingga adanya dorongan berperilaku kurang gerak atau kurang aktivitas fisik.

Gaya hidup yang kurang gerak atau kebiasaan tidak banyak melakukan aktivitas fisik merupakan gaya hidup yang santai, seperti duduk, berbaring, membaca, menonton televisi, bermain handphone dikenal dengan sedentary lifestyle ini banyak terjadi di daerah perkotaan dan lebih
sering terjadi pada perempuan.

Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 menyatakan sedentary lifestyle adalah perilaku duduk atau berbaring dalam sehari-hari baik ditempat kerja (kerja di depan komputer, membaca, dan lain-lain), dirumah (menonton televisi, bermain game, dan lain-lain), di perjalanan/transportasi (bus, kereta, motor), tetapi tidak termasuk waktu tidur.

Disimpulkan sedentary lifestyle adalah sekelompok perilaku yang terjadisaat duduk atau berbaring yang membutuhkan pengeluaran energi yang sangat rendah, seperti duduk atau berbaring sambil menonton televisi, bermain game elektronik, membaca dan lain sebagainya

Seperti apa gaya hidup yang dikategorikan sebagai “sedentari”?

Hidup sedentari, artinya hidup yang lebih banyak dihabiskan untuk berdiam diri. Semua pekerjaan yang bisa dilakukan sambil duduk atau tidur-tiduran, dikategorikan sebagai kegiatan sedentari. Gaya hidup sedentari melewatkan sebagian besar waktu tanpa menggerakkan badan.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa pelaku pola hidup tak sehat ini ternyata sudah mencapai 60% dari populasi dunia.

Menurut WHO, bila kita hanya bergerak aktif kurang dari 30 menit per hari, kurang dari tiga hari seminggu, maka itu artinya kita menjalani pola hidup sedentari.

Karena sejatinya tubuh manusia harus aktif bergerak supaya sehat, gaya hidup sedentari, yang bisa diartikan sebagai “minim gerak dan sangat kurang aktif” ini, merupakan penyebab utama semakin meningkatnya risiko berbagai masalah kesehatan.

Gerak minimal, makan maksimal, prevalensi obesitas di seluruh dunia pun naik. Tak terkecuali Indonesia, yang ternyata 21% dari penduduknya obesitas! Mulai dari darah tinggi, diabetes, penyakit jantung hingga kanker, berbagai penyakit yang riskan dialami orang obesitas pun semakin marak diderita orang Indonesia.

Bila kita sudah masuk dalam kategori periaku gaya hidup sedentari, sulit sekali untuk merubah pola aktivitas ini. Sangat umum ditemui, semakin kegemukan dan semakin tak pernah gerak badan, semakin malas dan semakin susah untuk orang berubah, dan semakin buruk pula kondisi kesehatan.

Apa saja konsekuensi dari menjalani gaya hidup sedentari?

Gaya Hidup Sedentary Life

Akibat langsung yang dialami dari menjalani gaya hidup sedentari adalah berbagai jenis masalah kesehatan, seperti contohnya:

  1. Kelebihan berat badan, kegemukan atau obesitas morbid
  2. Tingginya angka kolesterol jahat dalam darah
  3. Meningkatnya risiko terkena bermacam penyakit kardiovaskuler
  4. Tekanan darah tinggi yang membawa berbagai risiko seperti stroke dan masalah-masalah pada jantung
  5. Mood buruk dan bermacam emosi negatif, seperti depresi dan merasa cemas
  6. Berbagai tipe kanker, seperti kanker usus / kolorektal, kanker payudara, kanker rahim dan kanker otak
  7. Osteporosis / keroposnya tulang-tulang dalam tubuh
  8. Nyeri pada lutut dan persendian di badan
  9. Sakit punggung dan tulang belakang / lumbar
  10. Mudah jatuh sakit seperti flu, demam, batuk dan pilek karena sistem imunitas tubuh lebih lemah
  11. Gangguan pernafasan, termasuk ketika tidur, yang menyebabkan dengkuran / apnea saat tidur
  12. Mudah lelah dan mudah marah
  13. Insomnia / sulit tidur nyenyak

Semua masalah kesehatan di atas secara langsung terhubung dengan kurangnya aktivitas fisik. Inilah alasan utama mengapa memerangi gaya hidup sedentari sangat penting, lewat membiasakan diri melakukan beberapa kegiatan sehat.

Tips untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat

Memaksakan diri untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat sangat penting. Mulailah dengan olahraga ringan yang mudah dilakukan dalam hidup dan kegiatan sehari-hari, Apa saja jenis olahraga ringan dalam kategori ini?

  1. Tidak menggunakan lift atau eskalator – pilih untuk naik dan turun menggunakan tangga untuk melatih kaki
  2. Bila bekerja di depan komputer sepanjang hari, bangunlah dari duduk paling tidak sekali setiap jamnya
  3. Pilih asupan makanan yang lebih sehat, bergizi dan utamakan sayur-sayuran serta protein hewani yang minimal olahan
  4. Kurangi makan makanan olahan yang terlalu banyak mengandung gula, pengawet dan lemak jenuh (seperti gorengan, donat, junk food, berbagai keripik, minuman dan cemilan kemasan, misalnya)
  5. Saat istirahat makan siang, keluarlah dari kantor untuk membeli makanan sendiri, alih-alih memesan GoFood / pesan antar dan titip lewat office boy kantor. Selain mengistirahatkan pikiran sejenak dari pekerjaan, pergi membeli makan sendiri juga akan memaksa kita untuk sedikit berjalan merentangkan kaki
  6. Sering-sering berdiri dan jalan mondar-mandir saat sedang menerima telepon
  7. Bila menggunakan sarana transportasi umum, perbanyak jalan kaki dari dan menuju stasiun
  8. Sering-sering bersepeda untuk jarak dekat, saat ke kantor pos atau berbelanja ke mini market atau pasar misalnya
  9. Lakukan berbagai gerakan olahraga sederhana seperti squat dan push up saat sedang menonton TV
  10. Gabung di kelas aerobik atau tempat fitness terdekat dan ajak teman untuk olahraga bersama
  11. Ikut jalan sehat saat car free day setiap hari Minggu di ruas jalan utama di kotamu.

Singkatnya, kita harus berusaha untuk paling tidak menggerakkan badan dengan trik-trik mudah di atas 30-45 menit per hari, dan paling tidak 15-20 menit per hari untuk jenis olahraga yang lebih intens (lari di atas treadmill atau angkat beban), tiga atau empat kali seminggu, untuk melawan gaya hidup sedentari.

Penulis: Mifta Hul Jannah, Mahasiswa Universitas Hasanuddin

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *