Connect with us

Kolom

Kurangnya Motivasi Belajar Peserta Didik Dalam Dunia Pendidikan

Published

on

Kurangnya motivasi belajar
Spread the love

Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia, untuk menciptakan manusia yang berkualiatas sehingga dapat mendorong kemajuan pada suatu bangsa.

Dalam hal ini, cara agar mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan metode mengajar yang secara efektif dapat terarah dan berhasil pada pencapaian tujuan hasil belajar.

Tetapi, seringkali adanya kegagalan pendidik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah disebabkan oleh kesalahan mendasar yang pendidik tidak sadari, seringkali diluar sana masih banyak pendidik yang menganggap hal yang mereka lakukan adalah hal yang biasa saja.

Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan seringkali terjadinya kegagalan pendidik dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran dan tidak tercapainya tujuan hasil pembelajaran.

Contohnya seperti, kurangnya pemberian motivasi belajar kepada peserta didik, dan pemberian hukuman yang berlebihan kepada peserta didik ketika membuat kesalahan.

Faktor yang pertama yaitu kurangnya pemberian motivasi belajar akan sangat berpengaruh kepada peserta didik karena dapat menyebabkan menurunnya semangat belajar serta akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Tanpa motivasi, peserta didik akan merasa kesulitan dalam memahami materi yang guru telah jelaskan.

Adapun faktor yang kedua yaitu pemberian hukuman yang berlebihan kepada peserta didik ketika melakukan kesalahan. Biasanya pendidik akan memberikan hukuman ketika peserta didik tersebut melakukan kesalahan, pemberian hukuman dilakukan agar peserta didik tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Tetapi, dalam pemberian hukuman tersebut seharusnya tidak boleh terlalu berlebihan apalagi sampai pada hukuman fisik yang berlebihan.

Seringkali pendidik cenderung memberikan hukuman fisik di bading memberikan motivasi belajar. Dalam hal pemberian hukuman fisik ini terkadang pendidik maupun masyarakat menganggap hal yang biasa saja.

Namun, hal tersebut dapat mempengaruhi psikologis seorang anak karena karakteristik seorang anak berbeda-beda. Jadi, sebaiknya seorang guru dapat memilih dan mempergunakan hukuman yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Dalam hal ini, pemberian motivasi kepada peserta didik merupakan hal yang sangat penting karena dalam pembelajaran tidak semua peserta didik datang ke sekolah dengan kondisi psikologis yang baik.

Peserta didik yang mempunyai kondisi psikologis yang baik akan dengan sendirinya dapat memotivasi untuk melakukan sesuatu yang baik juga akan lebih fokus dalam pembelajaran dan begitupun sebaliknya, ketika kondisi psikologis peserta didik buruk maka akan berdampak buruk pada proses pembelajarannya.

Oleh sebab itu, sebagai seorang pendidik tentunya perlu menyusun strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat membantu dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

Adapun untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran, seorang pendidik perlu meningkatkan pemberian motivasi kepada peserta didik.

Menurut Fathurohman dan Suntikno dalam (Sudirman 2011) Dalam buku Perkembangan Peserta Didik terdapat beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu;

1. Memberikan dorongan dalam belajar, hal tersebut dapat dilakukan seorang guru agar dapat memberikan perhatian yang maksimal kepada peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

2. Membantu kesulitan belajar peserta didik baik itu secara individu maupun perkelompok, guru dapat memberikan pengarahan yang baik serta dapat meluangkan waktu untuk memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

3. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi karena karakteristik peserta didik berbeda-beda sehingga seorang guru harus menggunakan metode yang tepat atau bervariasi untuk memberdayakan kompetensi peserta didik.

4. Menggunakan media pembelajaran yang baik dan menarik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang baik dan menarik, peserta didik akan cenderung lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar.

5. Memberikan hadiah serta memberikan pujian. Hal ini dapat dilakukan agar dapat memicu semangat peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.

6. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang guru/pendidik menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada peserta didik.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.

Dalam kegiatan belajar, sudah tanggung jawab seorang pendidik untuk memberikan motivasi belajar kepada peserta didiknya. Dengan penyusunan strategi motivasi belajar yang tepat dapat memberikan kesuksesan dalam pembelajaran dan dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu, jadilah seorang pendidik yang dapat disenangi oleh siswa dengan menerapkan strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Bernama lengkap Ayu Reski Amelia, yang akrab di sapa Ayu. Lahir di Jeneponto 20 April 2001. Berdomisili di Manrumpa’ Desa Turatea Timur, Kec. Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Saat ini penulis mahasiswa semester 6 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar.

Editor media warnasulsel.com - Portal media kiwari yang menyajikan berita lebih hangat berfokus berita pendidikan, sastra, buku dan literasi di sulawesi selatan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *