Connect with us

Daerah

Alami Tindakan Represif Aparat Saat Bela Hak Buruh, Korban Lapor Pelaku di Mako Polda SulSel

Published

on

Spread the love

WARNASULSEL.COM., Ahmad Zulfikar dan Isran yang merupakan korban penganiayaan pada saat melakukan aksi unjuk rasa membela hak-hak 83 orang buruh PT. Eastern, mengungjungi Mako Polda Sulsel, Sabtu (05/03/2022).

Ahmad Zulfikar, mengungkapkan bahwa, “Pada Jum’at 4 Maret 2022 kami yang tergabung dalam Aliansi Buruh – Mahasiswa – Pemuda melakukan Aksi Unjuk Rasa tepat di depan Pabrik Terigu PT. Eastern Peal Flour Mills Makassar Jl. Nusantara Baru Makassar guna menuntut pihak perusahaan untuk segera membayarkan hak normatif 83 orang buruh yang secara tiba-tiba tidak diakui oleh perusahaan. Padahal mereka telah bekerja selama puluhan tahun bahkan telah mencapai 30 tahun masa kerja. Kami melakukan Aksi Damai namun terjadi Insiden pembubaran paksa padahal kami rencananya akan membubarkan diri dengan tertib bersama buruh. Beberapa orang peserta aksi diamankan termasuk saya. Pada waktu itu saya berusaha melerai aparat dan bernegosiasi namun mereka menghiraukan. Pada akhirnya puluhan personil aparat melakukan penangkapan secara paksa terhadap saya dan melakukan pemukulan pada punggung, perut, leher, kepala dan wajah saya pada bagian bibir hingga mengakibatkan bibir atas dan bawah terluka dan waktu itu saya sesak nafas serta tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit terdekat yakni RS. Pelamonia Makassar bersama beberapa rekan saya yang juga merupakan korban.” Ungkapnya, Minggu (06/03/2022).

Fikar selaku korban mengaku telah melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke Mako Polda Sulsel Bid. Propam.

“Kemarin tepat 5 Maret 2022 saya bersama rekan saya atas nama Isran yang juga merupakan korban serta didampingi rekan-rekan Aliansi mendatangi Mapolda Sulsel guna melaporkan secara resmi kepada Bidang Propam Polda atas insiden yang menimpa kami,”Tambahnya.

Dirinya berharap pelaku segera terungkap dan dilakukan penindakan berdasarkan pelanggarannya.

“Kami sangat berharap kepada pihak Polda dalam hal ini Bidang Propam dapat segera mengungkap pelaku penganiayaan yang diduga oknum kepolisian. Semoga Propam dapat bersikap dan bertindak profesional dalam penanganan kasus ini. Tetap menjaga independensi sebagai benteng terakhir penjaga citra Polri,” Tegas Fikar yang juga merupakan Ketua SIMPOSIUM SULSEL.

Fikar juga menyayangkan atas adanya oknum yang berperilaku demikian.

“Sangat disayangkan adanya perilaku oknum tersebut, sebab kenapa bahwa perbuatan tersebut seolah-olah merusak institusi aparatur negara yang seyogianya hadir untuk melindungi, mengayomi dan melayani serta tidak sejalan dari harapan Bapak Kapolri yakni dengan jargonnya PRESISI. Insiden yang menimpa kami harapannya semoga dapat menjadi perhatian khusus dan catatan penting bagi bagi pihak Polri,” Tutupnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *