Connect with us

Advertorial

Pemuda Maros Gagas Tomaradika, Bantu Kurangi Limbah Kain dan Isu Kesetaraan Gender

Published

on

Produk Slingbag @tomaradika.id - warnasulsel
Spread the love

WARNASULSEL.com – Kreativitas pemuda maros kembali teruji. Salah seorang di antaranya adalah Ramadhan, pengelola usaha sosial Tomaradika, dengan akun instagram @tomaradika.id.

Tomaradika yang hadir sebagai industri fashion dengan mengusung Sustainable Fashion yakni pembuatan fashion item baru dari limbah kain dan item fashion lama. Sustainable Fashion yang diusung Tomaradika adalah konsep busana secara keseluruhan yang memerhatikan lingkungan, yang tidak hanya dari segi penggunaan bahan baku saja tapi secara keseluruhan mulai dari proses produksi, pengemasan serta memerhatikan kesejahteraan para pekerjanya dengan menjunjung tinggi kesetaraan gender dan memberikan kesempatan dan hak yang sama kepada seluruh orang yang terlibat di dalamnya, termasuk pelibatan transpuan.

Kepada media Selasa sore (1/2/2022) Ramadhan menegaskan, usaha sosial ini baru ia rintis di awal tahun 2022 ini, meski idenya sudah ada sejak akhir tahun lalu.

Langkah pertama Ramadhan mengumpulkan kain bekas dan mendaur ulangnya ia ambil dari penjahit-penjahit disekitaran kosnya. Dengan kain perca yang ia temukan serta celana-celana bekas yang menurut orang tidak layak pakai dan hendak dibuang pun ia gunakan sebagai bahan baku pembuatan produk pertamanya yakni slingbag dan pocket handphone.

Ramadhan mengungkapkan, usaha sosial yang ia baru rintis ini ia ikut sertakan dalam kegiatan pencarian ide dan usaha sosial Makadaya Fellowship 2022.

“Sebenarnya ini belum dikatakan usaha sosial. Ini masih tahap ide yang saya buat visualisasinya. Awal saya menggarap ide ini karena ada teman yang memperkenalkan saya dengan akun instagram @makadaya.id. Saya yang kebetulan suka dengan segala hal berbau kegiatan sosial pun tertarik dan mulai merancang ide tersebut.” tuturnya.

Rama sapaan akrabnya kembali menuturkan awal mula ia berani menggarap usaha sosialnya ini.

“Awalnya saya merasa kurang percaya diri untuk menggarap usaha sosial ini, modal tidak ada, dan pemahaman mengenai fashion juga kurang karena saya bukan anak seni dan mode.” ungkapnya.

“Tapi meski begitu, saya tetap mencoba. Saya mengingat-ingat lagi ajaran Alm. Mama saya tentang menjahit, karena dulu beliau seorang penjahit dan sering ajar saya. Selain itu saya juga lihat-lihat youtube. Setelah sedikit belajar, saya mulai mencari kain perca ke beberapa rumah jahit di sekitaran kost di Malllengkeri luar. Saya anak Maros tapi sekarang ngekos di Makassar. Oh iya, untuk kain percanya, ada yang kasih gratis alhamdulillah, dan ada juga yang suruh bayar, sementara saya tidak ada uang waktu itu jadi saya ndak ambil dulu kalau harus dibeli. Setelah itu saya bermodal kain perca gratis saya buatlah produk pertama saya.” jelasnya.

Produk Slingbag @tomaradika.id - warnasulsel

Produk Slingbag @tomaradika.id – istimewa

Meski tergolong usaha sosial sangat baru, beberapa pesanan telah masuk ke Tomaradika.

“Setelah produknya jadi, saya masukkan ke Instagram foto dan videonya. Sama saya minta tolong ke teman-teman untuk sebaarkan infonya, sebenarnya saya ini belum mulai jualan, masih membangun brand di media sosial dulu, tapi alhamdulillah sudah ada beberapa yang bertanya soal harga tas yang saya buat. Tapi saya belum kasih harga, saya masih bilang sama mereka ini masih cooming soon, belum lounching resmi ceritanya” terang Ramadhan, pemuda 25 tahun ini.

Ramadhan berharap ide usaha sosial yang ia rintis ini dapat terus berjalan dan mendapatkan respon positif ke depannya.

“Saya berharap dengan langkah awal memvisualisasikan ide ini, menjadikan saya semakin semangat kedepannya dan dapat mengurangi limbah kain yang ada, serta dapat menjadi solusi bagi isu-isu kesetaraan gender yang ada disekitar saya.” pungkasnya (*)

Penulis: Rahmat Fauzan

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *