Connect with us

Peristiwa

75 Orang Pustakawan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan Ikuti Bimtek SPP TIK untuk Mengawal Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan

Published

on

Spread the love

Sebanyak 75 orang pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) provinsi, kabupaten/kota dan pengelola perpustakaan desa mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi (Bimtek SPP TIK) selama tiga hari Rabu-Jumat (24-26/11/2021) di Hotel Continet Ceterpoint Makassar.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H, Turut hadir pada acara pembukaan Kepala Bidang Perpustakaan DPK Sulsel Drs. Yulianto, M.M, Master Trainer Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Irsan, S.IP, M.IP dan Burhanuddin, S.Kom, Anggota Tim Sinergi Provinsi Syamsuddin, S.S, M.M, PIC/Fasilitator Daerah Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Sulsel Nazaruddin, S.Ag, M.Sos.I dan Fasilitator Daerah Wahida, S.Pd, MPd.

Kepala DPK Sulsel Hasan Sijaya dalam sambutannya se saat sebelum membuka kegiatan bintek ini memberi apresiasi kepada para pustakawan dan pengelola perpustakaan yang telah memberi sumbangsi yang besar bagi peningkatan indeks minat baca masyarakat di Sulawesi Selatan.

“Karena kehadiran para pengelola perpustakaan kita, karena keaktifan para pengelola perpustakaan kita, karena kerajinan para pengelola perpustakaan kita, karena kemampuan para pengelola perpustakaan kita yang tidak henti-hentinya bekerja tampa pamrih, sehingga indeks minat baca masyarakat Sulawesi Selatan saat ini semakin meningkat,” ujarnya.

Untuk itu lanjutnya, selaras dengan keinginan dan tanggungjawab para pengelola perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan pun juga tidak berhenti berbenah diri menyiapkan sarana dan prasarananya, membuat ruang-ruang diskusi menjadikan perpustakaan sebagai rumah bagi para seniman, para budayawan, para penulis dan para pegiat literasi.

“Karena kita sangat malu kepada para pengelola perpustakaan kita, khususnya mereka yang ada di desa-desa, di lorong-lorong, di pelosok-pelosok sana yang bekerja tanpa pamrih, mendorong minat baca masyarakat sejak usia dini.  Karena itu, DPK Sulsel wajib berbenah diri, seperti membenahi terus fasilitas perpustakaan yang ada. Alhamdulillah, sekarang ini Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan sudah bisa menjadi andalan bagi perpustakaan yang ada di Indonesia,” tandasnya.

Di samping itu, lanjutnya,  DPK Sulsel juga terus melakukan pembinaan- pembinaan kepada para pengelola perpustakaan yang ada di pedesaan, kepada para generasi muda kita yang ada di pelosok-pelosok.

“Kita tidak hanya melakukan replikasi perpustakaan desa, tidak sekadar memberikan bantuan komputer, buku, rak buku dan lain-lain, tetapi pemberian bantuan tersebut diikuti, dikawal, diawasi dibina seperti apa yang ada sekarang ini,  sehingga pengelolanya semakin cerdas, terampil, inovatif, semakin faham teknologi dan lain-lain,” tuturnya.

“Oleh karenanya, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, mau tidak mau, senang tidak senang DPK bersama para pengelola perpustakaan harus paham teknologi, harus belajar terus berkait dengan IT,” imbuhnya.

Kegiatan ini menurutnya sangat sejalan dengan visi misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang inovatif,produktif, kompetititf, inklusif dan berkarakter.

“Kalau kita mampu menjalankan ini, kalau kita mampu menjabarkan ini, Insya Allah apa yang menjadi keinginan pimpinan kita Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mendorong minat baca masyarakat dari desa Insya Allah kesemuanya ini akan terwujud,” kuncinya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan dan Pengolahan Bahan Perpustakaan DPK Sulsel Rezha  Zharkasyi, S.Kom selaku pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia para pustakawan dan tenaga pengelola perpustakaan, khususnya yang ada di provinsi dan kabupaten/kota.

Menurutnya, pustakawan yang mengikuti Bimtek ini nantinya akan bertugas selaku mentoring dan fasilitator yang akan mendampingi para pengelola perpustakaan terutama perpustakaan penerima manfaat dari replikasi mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Sulawesi Selatan.

Para peserta sangat antusias mengikuti Bimtek yang berlangsung selama tiga hari ini, bahkan Reskawati, Pustakawan dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar ketika tampil menyampaikan kesan dan pesan dari peserta pada acara penutupan Bimtek ini, menuturkan bahwa ia mendapatkan banyak tambahan pengetahuan baru dalam kegiatan bimtek ini, namun sayang waktu pelaksanaanya sangat singkat.

Hal senada juga diungkapkan Ilham Pustakawan dari Kabupaten Luwu, yang menurutnya selama ia mengikuti Bimtek, baru kali ini ia menemukan ada Bimtek yang penyajian materinya hampir tidak ada jedahnya. Tapi peserta tetap antusias mengikutinya  karena metode penyajiannya yang menarik, master trainer yang menfasilitasi penyajian materi juga luar biasa.

Dalam sambutannya se saat sebelum menutup Kegiatan Bimtek SPP TIK ini, Jumat (26/11/2021), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Yulianto mengharapkan setelah mengikuti Bimtek SPP TIK ini, para peserta yang sebagian besar adalah pustakawan, dapat mengawal Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini di daerah masing-masing. Terutama dalam membina dan mendampingi pengelola perpustakaan desa penerima manfaat Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. * (naz)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *